Monday, April 5, 2010

Untung Kurs Rp 230M, Laba Bersih MNCN 2009 Naik 130,97%

PT Media Citra Nusantara Tbk (MNCN) mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 130,97% di 2009, terutama didorong oleh kenaikan pendapatan iklan dan perolehan keuntungan kurs sebesar Rp 230,193 miliar.

Demikian disampaikan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, Senin (5/4/2010).

Hingga akhir 2009, MNC mencetak pendapatan sebesar Rp 3,923 triliun, naik tipis 0,05% dari tahun 2008 sebesar Rp 3,921 triliun. Beban usaha meningkat tipis 1,19% menjadi Rp 3,316 triliun dari sebelumnya Rp 3,277 triliun.

Laba usaha pun menurun tipis 5,79% menjadi Rp 607,224 miliar dari sebelumnya Rp 644,563 miliar. Untungnya, perseroan berhasil memperoleh keuntungan kurs sebesar Rp 230,193 miliar, sehingga beban lain-lain dapat ditekan 88,58% menjadi Rp 46,672 miliar dari sebelumnya Rp 408,893 miliar.

Perolehan itu membuat laba bersih MNC meningkat tajam 130,97% menjadi Rp 385,617 miliar, dari sebelumnya Rp 166,955 miliar. Laba bersih per saham pun meningkat menjadi Rp 28 per saham dari sebelumnya Rp 12 per saham.

Harga saham MNC pekan kemarin ditutup di level Rp 320 per saham. Itu berarti rasio harga saham terhadap laba per saham (PER) menurun menjadi 11,42 kali, lebih murah ketimbang sebelumnya 26,66 kali.

Sementara itu, selama 2 bulan pertama di tahun 2010, MNC telah berhasil melampaui kinerjanya sepanjang sejarah dengan kenaikan pendapatan sebesar 33% (yoy) menjadi Rp 640 miliar, dibanding perolehan pendapatan pada perioe yang sama 2009 yang sebeasr Rp 480 miliar.

Laba usaha perseroan tercatat meningkat sebesar 217% (yoy) menjadi Rp 190 miliar dari Rp 60 miliar pada periode yang sama tahun 2009. EBITDA perseroan juga telah meningkat sebesar 144% (yoy) menjadi Rp 220 miliar. Tidak hanya itu, laba bersih preseroan pun meningkat sebesar 186% (yoy) menjadi Rp 120 miliar jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu dimana MNC mencetak rugi bersih sebesar Rp 140 miliar.

"Selama 2 bulan pertama di tahun 2010, MNC telah menunjukkan kinerja yang lebih baik jika dibandingkan dengan angka yang telah dianggarkan." ujar Direktur Utama MNC, Hary Tanoesoedibjo dalam siaran persnya.

Peningkatan kinerja selama dua bulan pertama 2010 tersebut, jelas Hary, disebabkan oleh membaiknya kinerja anak usaha-anak usaha perseroan. Pada 2 bulan pertama di tahun 2010, ketiga stasiun free-to-air (FTA) TV telah menunjukkan peningkatan pangsa pemirsa. RCTI telah berhasil mempertahankan posisinya di nomor 1 dengan rata-rata pangsa pemirsa antara 18-20%. P

angsa pemirsa TPI telah meningkat menjadi 11% dari rata-rata 9%. Dan, pangsa pemirsa Global TV meningkat menjadi 8% dari 6%. Peningkatan pada pangsa pemirsa disebabkan juga oleh karena perbaikan pada jangkauan serta kualitas penerimaan siaran di TPI dan Global TV. MNC telah memfokuskan diri pada pengembangan program in-house dan strategi tersebut telah memberikan hasil yang memuaskan.

Saat ini program in-house merupakan sumber pendapatan yang penting untuk RCTI. Program in-house yang menyerap belanja iklan yang besar adalah seperti pertunjukkan “The Masters” dan program musik “Dashyat” yang memakan biaya yang relatif lebih murah dan menghasilkan rating yang tinggi dan tingkat pengembalian yang tinggi pula.

Di media cetak, koran harian Seputar Indonesia telah mencatatkan EBITDA dan laba usaha positif yang pertama kali di tahun 2009 dan telah melanjutkan penguatan kinerja pada dua bulan pertama di tahun 2010

“Selama 2 bulan pertama di tahun 2010, MNC telah berhasil melampaui kinerjanya sepanjang sejarah. Dengan rekor kinerja yang sangat baik pada 2 bulan pertama di tahun 2010, kami sangat yakin bahwa MNC akan memberikan kinerja yang lebih baik di tahun fiskal 2010” pungkas Hary.

No comments:

Post a Comment