Peningkatan laba bersih perseroan dipicu oleh meningkatnya pendapatan usaha pada pos noniklan yang melonjak 67,25 persen menjadi Rp404,986 miliar, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp242,132 miliar. Begitu pula pada pos pendapatan usaha pada pos iklan yang naik tipis 0,34 persen menjadi Rp1,452 triliun, bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,447 triliun.
Kedua pos tersebut ikut mendongkrak pos pendapatan usaha bersih mencapai 9,94 persen menjadi Rp1,857 triliun, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,689 triliun.
Hal tersebut diungkapkan manajemen perseroan, dalam laporan keuangan semester I-2009 yang dipublikasikan, Rabu (29/7/2009).
Kendati demikian, perseroan juga mencatatkan kenaikan pada pos beban usaha hingga 12,32 persen menjadi Rp1,504 triliun, bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,339 triliun.
Pos laba usaha perseroan selama semester I-2009 juga naik tipis 0,87 persen menjadi Rp353,031 miliar, bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp349,963 miliar. Sementara itu, perseroan juga mencatatkan keuntungan kurs mata uang asing bersih menjadi Rp102,204 miliar, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp29,071 miliar.
Pada perdagangan IHSG sesi pertama pagi ini, harga saham dengan kode emiten MNCN berhasil naik Rp5 atau menguat 1,89 persen menjadi Rp270 per lembar sahamnya. (css)
Friday, July 31, 2009
Laba Media Nusantara Citra Melonjak 16,58%
Thursday, July 30, 2009
Plus Minus Investasi ORI
Jakarta - Obligasi Ritel Indonesia (ORI) kembali menyapa investor. Tentu saja ORI006 ini terbit dengan kupon yang lebih menjanjikan ketimbang suku bunga simpanan perbankan.
ORI merupakan instrumen investasi berupa obligasi negara yang dijual kepada individu atau perseorang melalui agen penjual di pasar perdana.
ORI sebelumnya sudah terbit selama 5 kali, dan untuk ke-6 kalinya ini, pemerintah menawarkan kupon sebesar 9,35%. Kupon ini diberikan dengan persentase tetap per tahun. Besaran kupon ini cukup menggiurkan karena di atas suku bunga perbankan yang kini di kisaran 6-8 persen saja.
Menurut keterangan yang dikutip dari situs Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu, Senin (27/7/2009), kupon ORI sebesar 9,35% tersebut akan dibayarkan setiap bulannya. Kupon yang dibayar untuk setiap bulannya adalah Rp 7.792 per unit. Pembayaran kupon akan dilakukan pada setiap tanggal 15 tiap bulannya.
ORI diterbitkan dengan nominal per unit Rp 1 juta. Pemesanan pembelian ORI minimal 5 unit atau Rp 5 juta. Sedangkan pemesanan maksimal ORI adalah 3 ribu unit atau sekitar Rp 3 miliar.
Bagaimana cara membeli ORI? Investor bisa menghubungi agen-agen penjual yang terdiri dari perusahaan efek dan perbankan. Daftarnya adalah:
Perusahaan Efek:
1. PT Ciptadana Securities
2. PT Danareksa Sekuritas
3. PT Indo Premier Securities
4. PT Mega Capital Indonesia
5. PT Reliance Securities, Tbk
6. PT Trimegah Securities, Tbk
Bank Umum:
1. Citibank N.A.
2. PT Bank Bukopin Tbk
3. PT Bank Central Asia, Tbk
4. PT Bank CIMB Niaga, Tbk
5. PT Bank Internasional Indonesia, Tbk
6. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
7. PT Bank Mega, Tbk
8. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
9. PT Bank OCBC NISP, Tbk
10. PT Bank Pan Indonesia, Tbk
11. PT Bank Permata, Tbk
12. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
13. Standard Chartered Bank
14. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC).
Masa penawaran ORI sudah dibuka sejak 24 Juli dan akan ditutup pada 7 Agustus 2009. Tanggal penjatahan akan dilakukan pada 10 Agustus dengan setelmen pada 12 Agustus 2009.
Apa saja keuntungan dari investasi ORI?
1. Pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh Undang-Undang SUN dan dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.
2. Pada saat diterbitkan (pasar perdana), kupon ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN.
3. Kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo.
4. Kupon dibayar setiap bulan.
5. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan mekanisme Bursa Efek atau Transaksi di luar Bursa Efek (over the counter).
6. Tersedianya kuotasi harga beli (bid price) dari Agen Penjual yang dapat dieksekusi
kepada nasabahnya yang membeli di pasar perdana.
7. Berpotensi memperoleh capital gain bila ORI dijual pada harga yang lebih tinggi daripada
harga beli setelah memperhitungkan biaya transaksi di pasar sekunder.
8. Dapat dipinjamkan atau dijaminkan kepada pihak lain, antara lain jaminan dalam pengajuan pinjaman pada bank umum, lembaga keuangan lainnya, atau jaminan dalam rangka transaksi efek. Kebijakan peminjaman atau penjaminan ORI mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku pada masing-masing pihak.
9. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
Namun pada investor juga harus tetap melihat risiko investasi ORI. Ada tiga jenis risiko utama dari setiap instrumen investasi di pasar keuangan, misalnya saham, obligasi korporasi, promissory notes, reksadana, termasuk ORI, yang perlu dipertimbangkan. Ketiga jenis risiko tersebut adalah:
1. Risiko gagal bayar (default risk) adalah risiko dimana investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo. ORI tidak mempunyai risiko gagal bayar karena Negara berdasarkan Undang-Undang SUN menjamin pembayaran kupon dan pokok Surat Utang Negara, termasuk ORI sampai dengan jatuh tempo, yang dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.
2. Risiko pasar (market risk), adalah potensi kerugian bagi investor apabila terjadi kenaikan tingkat bunga yang menyebabkan penurunan harga ORI di pasar sekunder. Kerugian (capital loss) dapat terjadi apabila investor menjual ORI di pasar sekunder sebelum jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya.
Risiko pasar dalam investasi ORI dapat dihindari apabila pembeli ORI di pasar perdana tidak menjual ORI sampai dengan jatuh tempo dan hanya menjual ORI jika harga jual (pasar) lebih tinggi daripada harga beli setelah dikurangi biaya transaksi. Pada saat harga pasar turun, Pemilik ORI tetap mendapat kupon setiap bulan sampai jatuh tempo. Pemilik ORI tetap menerima pelunasan pokok sebesar 100% ketika ORI jatuh tempo.
3. Risiko likuiditas (liquidity risk), adalah potensi kerugian apabila sebelum jatuh tempo
Pemilik ORI yang memerlukan dana tunai mengalami kesulitan dalam menjual ORI di
pasar sekunder pada tingkat harga (pasar) yang wajar.
Apabila Pemilik ORI membutuhkan dana, ORI dapat dijadikan sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman ke bank umum, lembaga keuangan lainnya, atau sebagai jaminan dalam transaksi efek di pasar modal, atau menjualnya kepada Agen Penjual. Ketentuan dan persyaratan berkaitan dengan penggunaan ORI sebagai jaminan/agunan tersebut tergantung pada kebijakan masing-masing bank dan lembaga keuangan lainnya.
MNCN: Pefindo Beri Peringkat A
Pefindo memberikan peringkat A berprospek stabil atas MNCN dan rencana emisi obligasi Rp500 miliar. Posisi tersebut merefleksikan posisi perusahaan sebagai perusahaan media terintegrasi di Indonesia dan prospek bisnis yang potensial dari platform media lainnya. (bisnis/fz) |
Wednesday, July 29, 2009
Kupon ORI006 Ditetapkan 9,35%
Demikian diungkapkan dalam siaran pers yang dikutip detikFinance dari situs Departemen Keuangan , Rabu (22/7/2009).
"Dengan memperhatikan kondisi pasar keuangan dalam negeri dan minat beli masyarakat, Menteri Keuangan menetapkan kupon Obligasi Negara Ritel seri ORI006 adalah sebesar 9,35 persen," katanya.
Pokok-pokok ketentuan dan persyaratan Obligasi Negara Ritel seri ORI006 yang diterbitkan oleh Pemerintah adalah sebagai berikut:
- Masa Penawaran: 24 Juli-7 Agustus 2009
- Tanggal Penjatahan: 10 Agustus 2009
- Tanggal Setelmen: 12 Agustus 2009
- Tanggal Jatuh Tempo: 15 Agustus 2012
- Minimum Pemesanan: Rp 5.000.000
- Maksimum Pemesanan: Rp 3.000.000.000
- Tingkat Kupon: 9,35% per tahun
- Pembayaran Kupon: Tanggal 15 setiap bulan
- Pembayaran Kupon Pertama Kali: Tanggal 15 September 2009
Tujuan penerbitan ORI006 adalah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN 2009 dan mengembangkan pasar Surat Utang Negara (SUN) domestik melalui diversifikasi instrumen sumber pembiayaan dan perluasan basis investor. Investor individu Warga Negara Indonesia (WNI) merupakan sumber pembiayaan pembangunan yang sangat potensial untuk dikelola guna mengurangi peran utang luar negeri secara bertahap dalam pembiayaan APBN.
"Melalui OR1006, WNI diberi kesempatan untuk berperan dalam pembiayaan pembangunan sekaligus memperoleh pendapatan melalui kegiatan investasi pada instrumen yang aman," tambahnya.
Dalam rangka mensosialisasikan penerbitan ORI006 kepada masyarakat luas, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Departemen Keuangan telah menyelenggarakan kegiatan pre-marketing ORI006 di 12 (dua belas) kota/kabupaten di seluruh Indonesia antara tanggal 5 Juni hingga 17 Juli 2009. Pre-marketing dilakukan yaitu di Cirebon, Kediri, Lampung, Jambi, Pekanbaru, Manado, Denpasar, Banjarmasin, Batam, Balikpapan, Solo dan Yogyakarta.
Untuk memenuhi target penjualan dengan distribusi yang merata di seluruh Indonesia, Agen Penjual ORI tahun 2009 akan mengadakan kegiatan marketing ke 22 kota di seluruh Indonesia antara lain di Jambi, Tasikmalaya, Bali, Samarinda, Kendari, Palu dan Kupang.
Masyarakat yang berminat membeli ORI006 dapat menghubungi 20 Agen Penjual yang telah ditunjuk yaitu
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- PT Trimegah Securities Tbk
- PT Danareksa Sekuritas
- PT Bank Central Asia Tbk
- PT Bank Internasional Indonesia Tbk
- PT Bank Permata Tbk
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- Citibank NA
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- PT Ciptadana Securities
- PT Indo Premier Securities
- The Hongkong and Shanghai Bank Corporation Limited
- PT Bank CIMB Niaga Tbk
- PT Bank Panin Tbk
- Standard Chartered Bank
- PT Reliance Securities Tbk
- PT Bank Bukopin Tbk
- PT Mega Capital Indonesia
- PT Bank Mega Tbk
- PT Bank OCBC NISP Tbk
Monday, July 27, 2009
TBLA berpotensi naik ke 335
Hal itu dikatakan analis saham Reliance Securities Gina Novrina Nasution kepada INILAH.COM, Senin (27/7). "Saham TBLA pada perdagangan hari ini diperkirakan akan menguat dengan rekomendasi buy di level 315 dan jual di level 335," katanya.
Dari Williams % yang sudah masuk dalam area overbought namun pergerakannya masih naik. Jika sudah keluar dari area overbought maka hal itu merupakan sinyal jual.
Sepanjang 2008, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) mencatat lonjakan ekspor hingga 125% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Penjualan ekspor itu meningkat dari US$ 143 juta menjadi US$ 323 juta.
Namun, emiten yang bergerak di bidang industri minyak masak kelapa sawit, minyak masak kelapa, minyak kelapa mentah, minyak kelapa sawit mentah, dan sabun juga memiliki utang valusa asing periode Januari-Desember 2009 mencapai US$11,045 juta.
Pada Maret 2009 total utang valas sebesar US$2,563 juta, Juni 2009 sebesar US$2,563 juta, September 2009 mencapai US$2,959 juta, sedangkan Desember 2009 berjumlah 2,959 juta. Berarti, jumlah utang valas TBLA mencapai US$11,054 juta. [hid]
Thursday, July 23, 2009
TRUB : Proyek Timteng Dongkrak Pendapatan Truba US$20 Jt
Hal ini dijelaskan Sekretaris Perusahaan Truba Gamala V. Katoppo saat dihubungi INILAH.COM di Jakarta, Rabu (22/7). “Proyek EPC Timur Tengah ini lumayan dapat menambah pendapatan kita hingga US$20 jutaan” ujar Gamala.
Ia menambahkan, proyek EPC di Timur Tengah ini sudah dikerjakan pada tahun lalu dan investasinya dialokasikan dari working capital perseroan. Namun, ia tidak mengetahui dana yang dialokasikan untuk proyek EPC Timur Tengah ini. “Tahun lalu, pendapatan kita mencapai US$250 juta dan kuartal 1-2009 pendapatan kita dari EPC naik 40%,” ujarnya.
Proyek EPC di Timur Tengah tepatnya di Saudi Arabia, lanjutnya, sebagai base operation perseroan yang dibutuhkan oleh perusahaan Saudi Arabia sebagai pendukung utama power plant perusahaan di Saudi Arabia. “Kita joint venture dengan perusahaan di Saudi Arabia. Namun saya lupa namanya,” ujarnya.
Selain itu, perseroan juga tengah menjajaki proyek EPC di Asia Pasific. “Ya di dekat Indonesia. Cari proyeknya yang mirip dengan perseroan,” ungkapnya. [san/cms]
MNCN Tawarkan EMSOP Tahap III Rp.225/shm
"Nilai nominal saham yang ditawarkan sebesar Rp100 per lembar dengan harga pelaksana senilai Rp225 per lembarnya," ungkap Direktur Utama MNCN Hary Tanoesoedibjo, dalam keterangan resminya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/7/2009).
Dijelaskan pula, tahun ini perseroan mengalokasikan sebesar 33,3 persen atau setara 27,5 juta lembar saham, dengan periode penukaran masing-masing pada Agustus dan Desember 2009, Januari dan Juni 2010, serta Februari dan Juli 2011. Selanjutnya, perseroan juga mengalokasikan pelaksanaan EMSOP pada 2010 sebesar 33,3 persen atau setara 27,5 juta lembar saham, dengan periode penukaran masing-masing pada Maret dan Agustus 2010, April dan September 2011, serta Mei dan Oktober 2012.
Sementara itu, perseroan juga mengalokasikan periode pelaksanaan EMSOP pada 1011 sebesar 33,3 persen atau setara 27,5 juta lembar saham, dengan periode penukaran masing-masing pada Juni dan November 20011, Juli dan Desember 2012, serta Januari dan Juni 2013.
Pada perdagangan IHSG sesi pertama, harga saham dengan kode emiten MNCN berada di level Rp265 per lembar sahamnya.
(css)
Tuesday, July 21, 2009
TRUB Jajaki 2 Proyek EPC di Timteng dan Asia Pasifik
"Ada 2 proyek EPC yang sedang kami jajaki di luar negeri," ungkap Corporate Secretary TRUB, Gamala V Katoppo saat dihubungi detikFinance, Selasa (21/7/2009).
Menurut Gamala, saat ini perseroan tengah dalam pembahasan intensif dengan pemilik 2 proyek tersebut. Sayangnya ia enggan menyebutkan nama perusahaan maupun nilai proyek tersebut.
"Namanya belum bisa kami sebut. Tapi yang satu di kawasan Asia Pasifik dan satu lagi di kawasan Timur Tengah," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk proyek di kawasn Timur Tengah akan digarap oleh anak usaha TRUB yang beroperasi di Saudi Arabia. Untuk yang di kawasan Asia Pasifik belum ditunjuk.
"Proyek di Timur Tengah akan dikerjakan oleh Truba Saudi. Untuk yang Asia Pasifik belum," jelasnya.
Selain itu, TRUB juga akan menggarap proyek EPC pembangunan PLTU Tanjung Jati B III dan IV serta PLTU Paiton III.
"Keduanya sudah kami dapat. Sedang dalam finalisasi," ujarnya.
(dro/qom)
Thursday, July 16, 2009
Wah! Ekonomi China Tumbuh 7,9%
Pertumbuhan perekonomian ketiga terbesar di dunia itu kembali mengalami kenaikan setelah tumbuh hanya 6,1 persen di kuartal pertama tahun ini, yang merupakan pertumbuhan terendah selama lebih dari satu dekade.
"Produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh 7,1 persen selama semester pertama 2009 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Biro Statistik Nasional China, Kamis (16/7).
Hal ini meletakkan China kembali pada jalurnya untuk meraih tujuannya untuk tumbuh 8,0 persen uintuk satu tahun, di tengah krisis keuangan dunia, meski pemerintah mengingatkan banyak perangkap yang masih membentang di depan.
"Ada banyak kesulitan dan tantangan yang menghadang kinerja ekonomi nasional saat ini," kata juru bicara biro itu, Li Xiaochao.
Dasar dari pemulihan masih lemah. Moment untuk naik masih tidak stabil. Pola pemulihan masih tidak seimbang dan jadi masih ada faktor ketidakpastian yang rentan.
Sebelum krisis ekonomi dunia menghadang tahun lalu, pertumbuhan China mencapai dua digit dari 2003 sampai 2007.
Pemerintah pada November mengucurkan paket stimulus senilai empat triliun yuan (580 miliar dolar AS) yang memberikan hasil yang mengejutkan.
Investasi aset tetap China di perkotaan, syarat bagi belanja infrastruktur pemerintah, naik 33,6 persen selama semester pertama 2009 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, kata biro itu.
Investasi di aset tetap di perkotaan naik 35,3 persen selama Juni dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menurut biro itu.
Sementara itu, indeks harga konsumen, faktor utama inflasi, turun 1,7 persen selama Juni dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, penurunan yang terus terjadi dari Mei yang anjlok 1,4 persen, kata biro itu.
Meski demikian, kalangan analis mengatakan inflasi dapat membuat pembalikan dengan cepat dan memberikan masalah bagi perencanaan ekonomi China.
Indeks harga konsumen naik 5,9 persen selama 2008 namun melemah secara signifikan karena krisis dunia melambatkan perekonomian China.
Produksi industri China, yang mengilustrasikan aktivitas miliaran pabrik dan industri rumah tangga, naik 9,1 persen di kuartal kedua 2009 dari tahun sebelumnya, kata biro itu.
Selama Juni, produksi industri naik 10,7 persen dan 7,0 persen untuk semester pertama 2009. [*/cms]
ASIA: Realisasikan Akuisisi 2 Tambang
Saat ini perseroan menjajaki akusisi enam perusahaan tambang meliputi tambang emas, timah di Bangka
Belitung, batubara di Kalimantan Selatan, nikel di Aceh dan mangan di NTT.
Dimana sebanyak toga perusahaan tambang telah mencapai negosiasi tahap awal dan dua lainnya hampir
mencapai kesepakatan yakni timah dan batubara. (investor/fz)
BUMI
Rekomendasi: Trading Buy
Target: 2.200(Bursarumor)
Saham ASIA Berpotensi Menuju Rp.200
Beredar kabar di pasar yang menyebutkan kinerja perseroan tahun ini bakal kinclong karena penjualan semester 1-2009 melonjak 430% dan laba bersih meroket 37%. Selain itu, rencana akuisisi sejumlah perusahaan tambang di kawasan Indonesia Timut juga akan mengangkat saham ini.
Pada perdagangan saham di lantai bursa kemarin (15/7), harga saham ASIA ditutup naik 10 poin ke level Rp150. [san/cms]
Note:
Book Value ASIA saat ini = Rp.20
MNCN TP:360 (Uki Mahendra)
Demikian diprediksi pengamat pasar modal Uki Mahendra dalam risetnya, Kamis (16/5). “Kami merekomendasikan beli untuk saham MNCN denga ntarget harga Rp360,” prediksinya.
Surat utang perseroan ini akan diterbitkan pada semester II-2009 menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham ini. Pada penutupan saham di lantai bursa kemarin (15/7), harga saham MNCN ditutup melemah 5 poin ke posisi Rp285. [san/cms]
Note:
Book Value MNCN = Rp.310
BMTR
Rekomendasi: Speculative Buy
Target: 500 (Bursarumor)
Note:
Book Value = Rp.498
Wednesday, July 15, 2009
Tuesday, July 14, 2009
Singapura Bangkit dari Resesi, PDB Q2 2009 naik 20,4%
Pelabuhan kontainer Singapura (AFP)
SINGAPURA - Perekonomian Singapura tumbuh untuk pertama kalinya dalam satu tahun, dengan lonjakan 20 persen pada kuartal kedua. Sepertinya negeri kecil di Asia Tenggara itu mulai bangkit dari resesi.
"Produk domestik bruto melompat 20,4 persen pada tiga bulan hingga Juni dibandingkan kuartal sebelumnya," sebut Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura dalam pernyataannya yang dikutip dari Business Today, Selasa (14/7/2009).
Angka tersebut lebih baik dibandingkan yang diproyeksikan analis. Namun mereka mewanti-wanti rebound itu belum tentu dapat bertahan, lantaran permintaan di pasar-pasar ekspor utama seperti Amerika Serikat dan Eropa masih lemah.
"Ini akan menjadi yang angka laporan PDB yang pertama yang akan menunjukkan Asia pulih setelah pelemahan kuartal pertama," kata David Cohen dari Action Economics, yang dikutip Reuters.
"Masih ada banyak ketidakpastian yang memayungi proyeksi global. Angka pengangguran di seluruh dunia masih berjalan naik," jelas dia.
Seluruh mata saat ini akan menyoroti China, yang menjadi penggerak ekonomi global dalam beberapa tahun ini. Negeri Tirai Bambu bakal menyampaikan data laporan kuartal keduanya pada Kamis lusa. (jri)
Monday, July 6, 2009
TRUB Q1 2009 Rugi 147,79 M
Hal ini salah satunya disebabkan kerugian yang dialami perseroan pada 2008 lalu dan triwulan I-2009 ini. Pada triwulan I-2009, PT Truba Alam Manunggal Engeneering Tbk (TRUB) mengalami kerugian bersih sebesar Rp147,79 miliar. Kerugian tersebut disebabkan adanya beban lain-lain bersih Perseroan yang mencapai minus Rp182,69 miliar.
Dari sisi pendapatan, perseroan berhasil mencatatkan angka Rp878,17miliar.
Sementara pada 2008, TRUB juga mencatatkan kerugian sebesar Rp180,1 miliar atau turun 185% dibanding laba yang diraih perseroan di 2007 sebesar Rp212,7 miliar. [cms]
BMTR Ajukan Sita Jaminan dan Gugat FREN US$25 Juta
BMTR mengajukan gugatan senilai US$25 juta dan sita jaminan kepada FREN terkait keberatan BMTR sebagai pihak turut tergugat dalam obligasi FREN US$100 juta. BMTR merupakan pemilik 19% FREN, 32% dikuasai oleh Jerash Investment Ltd dan sisanya publik. (bisnis/li) |
Saturday, July 4, 2009
Saham TRUB Masih Potensi Naik
Demikian dikatakan analis saham Reliance Securities, Gina Novrina Nasution kepada INILAH.COM. "Pada perdagangan satu pekan ke depan TRB diperkiakan berpotensi terjadi technical rebound dan diperkriakan bergerak di kisaran 158 -182.
Dengan melihat Williams %R dan momentum bergerak mendatar dan DMI dalam pola trend bullish. Pada penutupan perdagangan Jumat kemarin, saham TRUB melemah di 166.
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) dikabarkan berhasil memenagkan proyek PLN senilai Rp 20 triliun.
Proyek tersebut berjangka waktu lima tahun. Berita ini sudah terdengar di kalangan pelaku pasar. Sejumlah broker pun dikabarkan tengah siap-siap untuk mengakumulasi saham TRUB ini dalam jangka pendek.
Selain itu rencana investor strategis yang menawar saham perseroan di kisaran harga Rp225-250 per saham diperkirakan juga ikut mendorong penguatan saham ini. [hid]
Daftar Broker BEI
No. | Code | Broker Name |
1 | AD | KAPITA SEKURINDO |
2 | AF | HARITA KENCANA SECURITIES |
3 | AG | DONGSUH SECURITIES |
4 | AH | MAKINTA SECURITIES |
5 | AI | UOB KAY HIAN SECURITIES |
6 | AK | UBS SECURITIES INDONESIA |
7 | AN | WANTEG SECURINDO |
8 | AO | ERDIKHA ELIT SEKURITAS |
9 | AP | PACIFIC CAPITAL |
10 | AR | BINAARTHA PARAMA |
11 | AT | PHINTRACO SECURITIES |
12 | AY | FINAN CORPINDO NUSA |
13 | AZ | SUCORINVEST CENTRAL GANI |
14 | BD | INDOMITRA SECURITIES |
15 | BF | INTIFIKASA SECURINDO |
16 | BJ | ANDALAN ARTHA ADVISINDO SEK. |
17 | BK | J.P. MORGAN SECURITIES IND. |
18 | BM | OVERSEAS SECURITIES |
19 | BP | BAPINDO BUMI SEKURITAS |
20 | BQ | DANPAC SEKURITAS |
21 | BR | TRUST SECURITIES |
22 | BS | EQUITY SECURITIES INDONESIA |
23 | BW | BNP PARIBAS SECURITIES INDONES |
24 | BZ | BATAVIA PROSPERINDO SEKURITAS |
25 | CC | MANDIRI SEKURITAS |
26 | CD | MEGA CAPITAL INDONESIA |
27 | CM | OPTIMA KHARYA CAPITAL SEC. |
28 | CP | VALBURY ASIA SECURITIES |
29 | CS | CREDIT SUISSE SECURITIES IND |
30 | DB | DEUTSCHE SECURITIES INDONESIA |
31 | DD | MAKINDO SECURITIES |
32 | DG | TIGA PILAR SEKURITAS |
33 | DH | SINARMAS SEKURITAS |
34 | DM | MASINDO ARTHA SECURITIES |
35 | DP | DBS VICKERS SECURITIES INDONES |
36 | DR | OSK NUSADANA SECURITIES |
37 | DS | DINAR SEKURITAS |
38 | DU | REDIALINDO MANDIRI |
39 | DX | BAHANA SECURITIES |
40 | EL | EVERGREEN CAPITAL |
41 | EP | BHAKTI SECURITIES |
42 | ES | EKOKAPITAL SEKURITAS |
43 | FG | NOMURA INDONESIA |
44 | FM | JJ NAB CAPITAL TBK |
45 | FS | AmCapital Indonesia |
46 | FZ | WATERFRONT SECURITIES IND. |
47 | GA | SEKURITAS INDO PASIFIC INVESTA |
48 | GI | MAHASTRA CAPITAL |
49 | GR | PANIN SEKURITAS Tbk. |
50 | HD | HD Capital Tbk |
51 | HG | ABN AMRO ASIA SECURITIES INDON |
52 | HK | BRENT SECURITIES |
53 | HP | HENAN PUTIHRAI |
54 | ID | ANUGERAH SECURINDO INDAH |
55 | IF | SAMUEL SEKURITAS INDONESIA |
56 | IH | PACIFIC DUARIBU INVESTINDO |
57 | II | DANATAMA MAKMUR |
58 | IN | INVESTINDO NUSANTARA SEKURITA |
59 | IP | ASJAYA INDOSURYA SECURITIES |
60 | IT | INTITELADAN ARTHASWADAYA |
61 | IU | INOVASI UTAMA SEKURINDO |
62 | KC | ASIA KAPITALINDO SECURITIES |
63 | KI | CIPTADANA SECURITIES |
64 | KK | PHILLIP SECURITIES INDONESIA |
65 | KS | KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk. |
66 | KW | MADANI SECURITIES |
67 | KZ | CLSA INDONESIA |
68 | LG | TRIMEGAH SECURITIES Tbk. |
69 | LH | NC SECURITIES |
70 | LK | RECAPITAL SECURITIES |
71 | LS | RELIANCE SECURITIES |
72 | MG | SEMESTA INDOVEST |
73 | MI | VICTORIA SEKURITAS |
74 | MK | MAHANUSA SECURITIES |
75 | ML | MERRILL LYNCH INDONESIA |
76 | MU | MINNA PADI INVESTAMA |
77 | NI | BNI SECURITIES |
78 | OD | DANAREKSA SEKURITAS |
79 | OK | NET SEKURITAS |
80 | PC | FIRST ASIA CAPITAL |
81 | PD | INDO PREMIER SECURITIES |
82 | PF | DANASAKTI SECURITIES |
83 | PG | PANCA GLOBAL SECURITIES |
84 | PI | E-CAPITAL SECURITIES |
85 | PK | PRATAMA CAPITAL INDONESIA |
86 | PO | BALI SECURITIES |
87 | PP | ALDIRACITA CORPOTAMA |
88 | PS | PARAMITRA ALFA SEKURITAS |
89 | QA | PRIME CAPITAL SECURITIES |
90 | RB | NIKKO SECURITIES INDONESIA |
91 | RF | BUANA CAPITAL |
92 | RG | MILLENNIUM ATLANTIC SECURITAS |
93 | RO | NISP SEKURITAS |
94 | RS | YULIE SEKURINDO |
95 | RX | MACQUARIE CAPITAL SEC. IND. |
96 | SC | SENNI CAHAYA |
97 | SH | ARTHA SECURITIES INDONESIA |
98 | SM | MILLENIUM DANATAMA SEKURITAS |
99 | SQ | DINAMIKA USAHAJAYA |
100 | SS | SUPRA SECURINVEST |
101 | TA | CITI PACIFIC SECURITIES |
102 | TF | UNIVERSAL BROKER INDONESIA |
103 | TP | TRANSPACIFIC SECURINDO |
104 | TS | DWIDANA SAKTI SEKURINDO |
105 | TX | DHANAWIBAWA ARTA CEMERLANG |
106 | WW | JAKARTA SECURITIES |
107 | XA | WOORI KORINDO SECURITIES INDON |
108 | XC | PRIMASIA SECURITIES |
109 | XL | MAHAKARYA ARTHA SECURITIES |
110 | YB | KAPITALINDO UTAMA |
111 | YJ | LAUTANDHANA SECURINDO |
112 | YO | AMANTARA SECURITIES |
113 | YP | eTRADING SECURITIES |
114 | YU | CIMB-GK Securities Indonesia |
115 | ZP | KIM ENG SECURITIES |
116 | ZR | BUMIPUTERA CAPITAL INDONESIA |
Right Issue
Code | Ratio | Price | Cum Date | Rec Date | Subscription | |
New Share | Old Share | |||||
RG & NG | ||||||
BABP | 3 | 10 | 100 | 7-Jul-09 | 10-Jul-09 | 21-Jul-09 |
Info u/ BABP, setiap 1 HMETD berhak atas 1 Obligasi Wajib Konversi | ||||||
BACA | 2 | 1 | 100 | 1-Jul-09 | 6-Jul-09 | 15-Jul-09 |
BDMN | 67 | 102 | 1,200 | 31-Mar-09 | 3-Apr-09 | 15-Apr-09 |
BKSW | 25 | 100 | 320 | 3-Jul-09 | 9-Jul-09 | 17-Jul-09 |
BLTA | 1 | 3 | 425 | 7-Jul-09 | 13-Jul-09 | 4-Aug-09 |
INDX | 24 | 20 | 250 | 25-May-09 | 28-May-09 | 5-Jun-09 |
INPP | 4 | 5 | 100 | |||
LPLI | 8 | 5 | 139 | 28-Jan-09 | ||
UNIT | 20 | 1 | 100 | |||
POOL | 1 | 1 | 550 | 6-Jul-09 | 10-Jul-09 | 21-Jul-09 |
Dividen update 04-07-2009 (Pajak Dividen = 10%)
Code | Rp. | Cum Date | Record | Payment |
Date | Date | |||
AALI | 155 | 4-Jun-09 | 9-Jun-09 | 23-Jun-09 |
ABDA | 20 | 11-Jun-09 | 16-Jun-09 | 30-Jun-09 |
ACES | 7.6 | 6-May-09 | 11-May-09 | 26-May-09 |
ADHI | 11.59 | 2-Jul-09 | 7-Jul-09 | 22-Jul-09 |
ADMF | 510 | 23-Apr-09 | 28-Apr-09 | 8-May-09 |
AKPI | 40 | 2-Jul-09 | 7-Jul-09 | 22-Jul-09 |
AKRA | 1 | 9-Jun-09 | 12-Jun-09 | 19-Jun-09 |
AMFG | 40 | 17-Jul-09 | 23-Jul-09 | 6-Aug-09 |
AMRT | 9.6 | 16-Jul-09 | 22-Jul-09 | 5-Aug-09 |
ANTM | 57.4665 | 17-Jun-09 | 22-Jun-09 | 3-Jul-09 |
AQUA | 1,200 | 13-Jul-09 | 16-Jul-09 | 31-Jul-09 |
ARNA | 5 | 21-Jul-09 | 24-Jul-09 | 7-Aug-09 |
ASDM | 15 | 16-Jun-09 | 19-Jun-09 | 2-Jul-09 |
ASGR | 8 | 9-Jun-09 | 12-Jun-09 | 26-Jun-09 |
ASII | 570 | 17-Jun-09 | 22-Jun-09 | 3-Jul-09 |
ASJT | 6.77 | 29-Jun-09 | 2-Jul-09 | 16-Jul-09 |
ASRI | 0.69 | 3-Jul-09 | 9-Jul-09 | 24-Jul-09 |
ASRM | 94 | 19-Jun-09 | 24-Jun-09 | 9-Jul-09 |
AUTO | 179 | 3-Jun-09 | 8-Jun-09 | 22-Jun-09 |
BATA | 816.23 | 29-Jun-09 | 2-Jul-09 | 15-Jul-09 |
BBCA | 35 | 15-Jan-09 | 20-Jan-09 | 30-Jan-09 |
BBCA | 65 | 9-Jun-09 | 12-Jun-09 | 26-Jun-09 |
BBKP | 19.3624 | 17-Jun-09 | 22-Jun-09 | 6-Jul-09 |
BBLD | 10 | 17-Jun-09 | 22-Jun-09 | 6-Jul-09 |
BBNI | 8 | 18-Jun-09 | 23-Jun-09 | 7-Jul-09 |
BBRI | 168.82 | 16-Jun-09 | 19-Jun-09 | 3-Jul-09 |
BDMN | 90.82 | 18-Jun-09 | 23-Jun-09 | 7-Jul-09 |
BFIN | 107 | 19-Jun-09 | 24-Jun-09 | 9-Jul-09 |
BLTA | 5 | 13-Jul-09 | 16-Jul-09 | 31-Jul-09 |
BMRI | 88.9 | 26-May-09 | 29-May-09 | 12-Jun-09 |
BMTR | 3.5 | |||
BNBA | 2.99 | 26-Jun-09 | 1-Jul-09 | 15-Jul-09 |
BNGA | 12.75 | 20-May-09 | 26-May-09 | 9-Jun-09 |
BNII | 2.88 | 29-Apr-09 | 4-May-09 | 15-May-09 |
BRAM | 125 | 18-Jun-09 | 23-Jun-09 | 29-Jun-09 |
BRNA | 87 | 29-Jul-09 | 3-Aug-09 | 14-Aug-09 |
BSDE | 4 | 1-Jul-09 | 6-Jul-09 | 22-Jul-09 |
BSWD | 20 | 4-May-09 | 7-May-09 | 22-May-09 |
BUMI | 50.6 | 29-Jul-09 | 3-Aug-09 | 18-Aug-09 |
CFIN | 5 | 22-Jul-09 | 27-Jul-09 | 7-Aug-09 |
CLPI | 19.6 | 11-Aug-09 | 14-Aug-09 | 31-Aug-09 |
CMNP | 9 | 19-Jan-09 | 22-Jan-09 | 6-Feb-09 |
COWL | 1.79 | 30-Jun-09 | 3-Jul-09 | 21-Jul-09 |
CSAP | 4 | 11-Jun-09 | 16-Jun-09 | 30-Jun-09 |
CTBN | US$0.0025 | 23-Jul-09 | 28-Jul-09 | 10-Aug-09 |
DGIK | 2.2 | 27-Jul-09 | 30-Jul-09 | 12-Aug-09 |
DLTA | 3,500 | 27-May-09 | 1-Jun-09 | 15-Jun-09 |
DVLA | 45 | 29-Jul-09 | 3-Aug-09 | 18-Aug-09 |
ELSA | 3.72 | 9-Jun-09 | 12-Jun-09 | 25-Jun-09 |
EPMT | 27.5 | 2-Jul-09 | 7-Jul-09 | 17-Jul-09 |
FAST | 57 | 7-Jul-09 | 10-Jul-09 | 24-Jul-09 |
FISH | 5 | 22-Jul-09 | 27-Jul-09 | 4-Aug-09 |
FORU | 4 | 28-Jul-09 | 31-Jul-09 | 14-Aug-09 |
GDYR | 60 | 18-Jun-09 | 23-Jun-09 | 7-Jul-09 |
GGRM | 350 | 14-Jul-09 | 17-Jul-09 | 30-Jul-09 |
GZCO | 3.25 | 1-Jun-09 | 4-Jun-09 | 18-Jun-09 |
HEXA | 109 | 21-Jul-09 | 24-Jul-09 | 7-Aug-09 |
HEXA | 23 | 21-Aug-09 | 26-Aug-09 | 10-Sep-09 |
HMSP | 110 | 6-Mar-09 | 12-Mar-09 | 25-Mar-09 |
HMSP | 340 | 17-Jun-09 | 22-Jun-09 | 6-Jul-09 |
IGAR | 3 | 4-Jun-09 | 9-Jun-09 | 23-Jun-09 |
IKBI | 125 | 22-Jun-09 | 25-Jun-09 | 9-Jul-09 |
INCI | 10 | 5-Aug-09 | 10-Aug-09 | 25-Aug-09 |
INDF | 47 | 2-Jul-09 | 7-Jul-09 | 22-Jul-09 |
INDS | 50 | |||
INDY | 84 | 17-Jun-09 | 22-Jun-09 | 3-Jul-09 |
INTA | 20 | 18-Jun-09 | 23-Jun-09 | 7-Jul-09 |
INTP | 150 | 2-Jun-09 | 5-Jun-09 | 19-Jun-09 |
ISAT | 172.85 | 2-Jul-09 | 7-Jul-09 | 22-Jul-09 |
ITMG | 706 | 11-May-09 | 14-May-09 | 28-May-09 |
JASS | 123.1 | 23-Apr-09 | 28-Apr-09 | 29-Apr-09 |
JKON | 10.5 | 10-Jun-09 | 15-Jun-09 | 24-Jun-09 |
JRPT | 17 | 19-Jun-09 | 24-Jun-09 | 7-Jul-09 |
JSMR | 52.2323 | 18-Jun-09 | 23-Jun-09 | 7-Jul-09 |
JTPE | 5 | 30-Sep-09 | 5-Oct-09 | 19-Oct-09 |
KAEF | 2.49 | 25-Jun-09 | 30-Jun-09 | 14-Jul-09 |
KKGI | 20 | 21-Jul-09 | 24-Jul-09 | 7-Aug-09 |
KLBF | 12.5 | 29-Jul-09 | 3-Aug-09 | 14-Aug-09 |
KREN | 1 | 13-Aug-09 | 19-Aug-09 | 2-Sep-09 |
LION | 135 | 17-Jun-09 | 22-Jun-09 | 6-Jul-09 |
LMSH | 60 | 17-Jun-09 | 22-Jun-09 | 6-Jul-09 |
LPGI | 20 | 12-Jun-09 | 17-Jun-09 | 30-Jun-09 |
LSIP | 208 | 26-May-09 | 29-May-09 | 5-Jun-09 |
LTLS | 57 | 17-Jun-09 | 22-Jun-09 | 6-Jul-09 |
MAIN | 4 | 6-Aug-09 | 11-Aug-09 | 26-Aug-09 |
MAYA | 1 | 21-Jul-09 | 24-Jul-09 | 7-Aug-09 |
MEDC | US$0.015 | 3-Aug-09 | 6-Aug-09 | 21-Aug-09 |
MERK | 5,350 | 24-Apr-09 | 29-Apr-09 | 12-May-09 |
MFIN | 23.84 | 21-Aug-09 | 26-Aug-09 | 9-Sep-09 |
MICE | 20 | |||
MLBI | 15,000 | 29-May-09 | 3-Jun-09 | 17-Jun-09 |
MNCN | 5 | |||
MRAT | 13.02 | 9-Jul-09 | 14-Jul-09 | 28-Jul-09 |
MREI | 15 | 15-Jul-09 | 21-Jul-09 | 4-Aug-09 |
MTDL | 1 | 24-Jun-09 | 29-Jun-09 | 13-Jul-09 |
MYOR | 50 | 21-Jul-09 | 24-Jul-09 | 7-Aug-09 |
PANR | 0.42 | 6-Aug-09 | 11-Aug-09 | 26-Aug-09 |
PANS | 25 | |||
PEGE | 4 | 4-Jun-09 | 9-Jun-09 | 22-Jun-09 |
PGAS | 41.74 | 15-Jul-09 | 21-Jul-09 | 4-Aug-09 |
PJAA | 37.35 | 12-Jun-09 | 17-Jun-09 | 1-Jul-09 |
PKPK | 16 | 17-Jul-09 | 23-Jul-09 | 6-Aug-09 |
PNSE | 50 | 9-Jul-09 | 14-Jul-09 | 29-Jul-09 |
POOL | 800 | 12-May-09 | 15-May-09 | 19-May-09 |
PROD | 10,000 | 5-Jan-09 | 8-Jan-09 | 22-Jan-09 |
PSAB | 1.36 | |||
PTBA | 371.05 | 18-Jun-09 | 23-Jun-09 | 7-Jul-09 |
PUDP | 2 | 26-Jun-09 | 1-Jul-09 | 15-Jul-09 |
RALS | 31 | 19-Jun-09 | 24-Jun-09 | 9-Jul-09 |
R-LQ45X | 3.5 | 19-Mar-09 | 24-Mar-09 | 8-Apr-09 |
RUIS | 12 | 23-Jun-09 | 26-Jun-09 | 10-Jul-09 |
SCCO | 30 | 4-Jun-09 | 18-Jun-09 | |
SCMA | 130 | 19-Jun-09 | 24-Jun-09 | 7-Jul-09 |
SDRA | 5 | 8-Jun-09 | 11-Jun-09 | 25-Jun-09 |
SGRO | 90 | 9-Jul-09 | 14-Jul-09 | 29-Jul-09 |
SMAR | 180 | 29-Jun-09 | 2-Jul-09 | 16-Jul-09 |
SMDR | 225 | 4-Jun-09 | 9-Jun-09 | 23-Jun-09 |
SMGR | 215.19 | 21-Jul-09 | 24-Jul-09 | 7-Aug-09 |
SMRA | 3 | 30-Jun-09 | 3-Jul-09 | 17-Jul-09 |
SMSM | 60 | 9-Jun-09 | 12-Jun-09 | 26-Jun-09 |
SOBI | 35 | 9-Jun-09 | 12-Jun-09 | 19-Jun-09 |
SQBB | 8,000 | 15-Jul-09 | 21-Jul-09 | 4-Aug-09 |
SQBI | 8,000 | 15-Jul-09 | 21-Jul-09 | 4-Aug-09 |
TALFA | 4 | 27-Aug-09 | 1-Sep-09 | 15-Sep-09 |
TALFB | 4 | 27-Aug-09 | 1-Sep-09 | 15-Sep-09 |
TCID | 300 | 13-May-09 | 18-May-09 | 2-Jun-09 |
TGKA | 40 | 25-May-09 | 28-May-09 | 11-Jun-09 |
TINS | 133 | 29-Jun-09 | 2-Jul-09 | 16-Jul-09 |
TKIM | 20 | |||
TLKM | 296.944 | 6-Jul-09 | 10-Jul-09 | 27-Jul-09 |
TOTL | 2 | 8-May-09 | 13-May-09 | 28-May-09 |
TOTO | 350 | 10-Jul-09 | 15-Jul-09 | 29-Jul-09 |
TRAM | 2 | 14-May-09 | 19-May-09 | 3-Jun-09 |
TRIM | 3 | 16-Jul-09 | 22-Jul-09 | 5-Aug-09 |
TRIO | 7 | 21-Jul-09 | 24-Jul-09 | 7-Aug-09 |
TRST | 10 | 15-Jun-09 | 18-Jun-09 | 2-Jul-09 |
TSPC | 15 | 22-Jun-09 | 25-Jun-09 | 9-Jul-09 |
TURI | 168 | 3-Jun-09 | 8-Jun-09 | 22-Jun-09 |
ULTJ | 5 | 21-Jul-09 | 24-Jul-09 | 5-Aug-09 |
UNIC | 39 | 30-Jun-09 | 3-Jul-09 | 17-Jul-09 |
UNSP | 9 | 6-Aug-09 | 11-Aug-09 | 26-Aug-09 |
UNTR | 220 | 11-Jun-09 | 16-Jun-09 | 26-Jun-09 |
UNVR | 220 | 26-Jun-09 | 1-Jul-09 | 14-Jul-09 |
WEHA | 2.19 | 30-Jul-09 | 4-Aug-09 | 19-Aug-09 |
WIKA | 8.03 | 18-Jun-09 | 23-Jun-09 | 7-Jul-09 |
YPAS | 20 | 12-Jun-09 | 17-Jun-09 | 1-Jul-09 |