Friday, July 31, 2009

Laba Media Nusantara Citra Melonjak 16,58%

JAKARTA - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) membukukan kenaikan laba bersih semester I-2009 mencapai 16,58 persen menjadi Rp249,926 miliar, bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp214,374 miliar.


Peningkatan laba bersih perseroan dipicu oleh meningkatnya pendapatan usaha pada pos noniklan yang melonjak 67,25 persen menjadi Rp404,986 miliar, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp242,132 miliar. Begitu pula pada pos pendapatan usaha pada pos iklan yang naik tipis 0,34 persen menjadi Rp1,452 triliun, bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,447 triliun.

Kedua pos tersebut ikut mendongkrak pos pendapatan usaha bersih mencapai 9,94 persen menjadi Rp1,857 triliun, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,689 triliun.

Hal tersebut diungkapkan manajemen perseroan, dalam laporan keuangan semester I-2009 yang dipublikasikan, Rabu (29/7/2009).

Kendati demikian, perseroan juga mencatatkan kenaikan pada pos beban usaha hingga 12,32 persen menjadi Rp1,504 triliun, bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,339 triliun.

Pos laba usaha perseroan selama semester I-2009 juga naik tipis 0,87 persen menjadi Rp353,031 miliar, bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp349,963 miliar. Sementara itu, perseroan juga mencatatkan keuntungan kurs mata uang asing bersih menjadi Rp102,204 miliar, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp29,071 miliar.

Pada perdagangan IHSG sesi pertama pagi ini, harga saham dengan kode emiten MNCN berhasil naik Rp5 atau menguat 1,89 persen menjadi Rp270 per lembar sahamnya. (css)

Thursday, July 30, 2009

Plus Minus Investasi ORI


Jakarta - Obligasi Ritel Indonesia (ORI) kembali menyapa investor. Tentu saja ORI006 ini terbit dengan kupon yang lebih menjanjikan ketimbang suku bunga simpanan perbankan.

ORI merupakan instrumen investasi berupa obligasi negara yang dijual kepada individu atau perseorang melalui agen penjual di pasar perdana.

ORI sebelumnya sudah terbit selama 5 kali, dan untuk ke-6 kalinya ini, pemerintah menawarkan kupon sebesar 9,35%. Kupon ini diberikan dengan persentase tetap per tahun. Besaran kupon ini cukup menggiurkan karena di atas suku bunga perbankan yang kini di kisaran 6-8 persen saja.

Menurut keterangan yang dikutip dari situs Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu, Senin (27/7/2009), kupon ORI sebesar 9,35% tersebut akan dibayarkan setiap bulannya. Kupon yang dibayar untuk setiap bulannya adalah Rp 7.792 per unit. Pembayaran kupon akan dilakukan pada setiap tanggal 15 tiap bulannya.

ORI diterbitkan dengan nominal per unit Rp 1 juta. Pemesanan pembelian ORI minimal 5 unit atau Rp 5 juta. Sedangkan pemesanan maksimal ORI adalah 3 ribu unit atau sekitar Rp 3 miliar.

Bagaimana cara membeli ORI? Investor bisa menghubungi agen-agen penjual yang terdiri dari perusahaan efek dan perbankan. Daftarnya adalah:

Perusahaan Efek:
1. PT Ciptadana Securities
2. PT Danareksa Sekuritas
3. PT Indo Premier Securities
4. PT Mega Capital Indonesia
5. PT Reliance Securities, Tbk
6. PT Trimegah Securities, Tbk

Bank Umum:
1. Citibank N.A.
2. PT Bank Bukopin Tbk
3. PT Bank Central Asia, Tbk
4. PT Bank CIMB Niaga, Tbk
5. PT Bank Internasional Indonesia, Tbk
6. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
7. PT Bank Mega, Tbk
8. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
9. PT Bank OCBC NISP, Tbk
10. PT Bank Pan Indonesia, Tbk
11. PT Bank Permata, Tbk
12. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
13. Standard Chartered Bank
14. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC).

Masa penawaran ORI sudah dibuka sejak 24 Juli dan akan ditutup pada 7 Agustus 2009. Tanggal penjatahan akan dilakukan pada 10 Agustus dengan setelmen pada 12 Agustus 2009.

Apa saja keuntungan dari investasi ORI?


1. Pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh Undang-Undang SUN dan dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.

2. Pada saat diterbitkan (pasar perdana), kupon ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN.

3. Kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo.

4. Kupon dibayar setiap bulan.

5. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan mekanisme Bursa Efek atau Transaksi di luar Bursa Efek (over the counter).

6. Tersedianya kuotasi harga beli (bid price) dari Agen Penjual yang dapat dieksekusi
kepada nasabahnya yang membeli di pasar perdana.

7. Berpotensi memperoleh capital gain bila ORI dijual pada harga yang lebih tinggi daripada
harga beli setelah memperhitungkan biaya transaksi di pasar sekunder.

8. Dapat dipinjamkan atau dijaminkan kepada pihak lain, antara lain jaminan dalam pengajuan pinjaman pada bank umum, lembaga keuangan lainnya, atau jaminan dalam rangka transaksi efek. Kebijakan peminjaman atau penjaminan ORI mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku pada masing-masing pihak.

9. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional.

Namun pada investor juga harus tetap melihat risiko investasi ORI. Ada tiga jenis risiko utama dari setiap instrumen investasi di pasar keuangan, misalnya saham, obligasi korporasi, promissory notes, reksadana, termasuk ORI, yang perlu dipertimbangkan. Ketiga jenis risiko tersebut adalah:

1. Risiko gagal bayar (default risk) adalah risiko dimana investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo. ORI tidak mempunyai risiko gagal bayar karena Negara berdasarkan Undang-Undang SUN menjamin pembayaran kupon dan pokok Surat Utang Negara, termasuk ORI sampai dengan jatuh tempo, yang dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.

2. Risiko pasar (market risk), adalah potensi kerugian bagi investor apabila terjadi kenaikan tingkat bunga yang menyebabkan penurunan harga ORI di pasar sekunder. Kerugian (capital loss) dapat terjadi apabila investor menjual ORI di pasar sekunder sebelum jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya.

Risiko pasar dalam investasi ORI dapat dihindari apabila pembeli ORI di pasar perdana tidak menjual ORI sampai dengan jatuh tempo dan hanya menjual ORI jika harga jual (pasar) lebih tinggi daripada harga beli setelah dikurangi biaya transaksi. Pada saat harga pasar turun, Pemilik ORI tetap mendapat kupon setiap bulan sampai jatuh tempo. Pemilik ORI tetap menerima pelunasan pokok sebesar 100% ketika ORI jatuh tempo.

3. Risiko likuiditas
(liquidity risk), adalah potensi kerugian apabila sebelum jatuh tempo
Pemilik ORI yang memerlukan dana tunai mengalami kesulitan dalam menjual ORI di
pasar sekunder pada tingkat harga (pasar) yang wajar.

Apabila Pemilik ORI membutuhkan dana, ORI dapat dijadikan sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman ke bank umum, lembaga keuangan lainnya, atau sebagai jaminan dalam transaksi efek di pasar modal, atau menjualnya kepada Agen Penjual. Ketentuan dan persyaratan berkaitan dengan penggunaan ORI sebagai jaminan/agunan tersebut tergantung pada kebijakan masing-masing bank dan lembaga keuangan lainnya.

MNCN: Pefindo Beri Peringkat A

Pefindo memberikan peringkat A berprospek stabil atas MNCN dan
rencana emisi obligasi Rp500 miliar.
Posisi tersebut merefleksikan posisi perusahaan sebagai perusahaan media
terintegrasi di Indonesia dan prospek bisnis yang potensial dari platform media lainnya. (bisnis/fz)

BMTR: Laba Bersih 1H09 Naik 14% yoy


(investor/fz)

Wednesday, July 29, 2009

Kupon ORI006 Ditetapkan 9,35%

Pemerintah menetapkan kupon Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI006 sebesar 9,35 persen per tahun dengan tenor 3 tahun.

Demikian diungkapkan dalam siaran pers yang dikutip detikFinance dari situs Departemen Keuangan , Rabu (22/7/2009).

"Dengan memperhatikan kondisi pasar keuangan dalam negeri dan minat beli masyarakat, Menteri Keuangan menetapkan kupon Obligasi Negara Ritel seri ORI006 adalah sebesar 9,35 persen," katanya.

Pokok-pokok ketentuan dan persyaratan Obligasi Negara Ritel seri ORI006 yang diterbitkan oleh Pemerintah adalah sebagai berikut:


  1. Masa Penawaran: 24 Juli-7 Agustus 2009
  2. Tanggal Penjatahan: 10 Agustus 2009
  3. Tanggal Setelmen: 12 Agustus 2009
  4. Tanggal Jatuh Tempo: 15 Agustus 2012
  5. Minimum Pemesanan: Rp 5.000.000
  6. Maksimum Pemesanan: Rp 3.000.000.000
  7. Tingkat Kupon: 9,35% per tahun
  8. Pembayaran Kupon: Tanggal 15 setiap bulan
  9. Pembayaran Kupon Pertama Kali: Tanggal 15 September 2009

Tujuan penerbitan ORI006 adalah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN 2009 dan mengembangkan pasar Surat Utang Negara (SUN) domestik melalui diversifikasi instrumen sumber pembiayaan dan perluasan basis investor. Investor individu Warga Negara Indonesia (WNI) merupakan sumber pembiayaan pembangunan yang sangat potensial untuk dikelola guna mengurangi peran utang luar negeri secara bertahap dalam pembiayaan APBN.

"Melalui OR1006, WNI diberi kesempatan untuk berperan dalam pembiayaan pembangunan sekaligus memperoleh pendapatan melalui kegiatan investasi pada instrumen yang aman," tambahnya.

Dalam rangka mensosialisasikan penerbitan ORI006 kepada masyarakat luas, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Departemen Keuangan telah menyelenggarakan kegiatan pre-marketing ORI006 di 12 (dua belas) kota/kabupaten di seluruh Indonesia antara tanggal 5 Juni hingga 17 Juli 2009. Pre-marketing dilakukan yaitu di Cirebon, Kediri, Lampung, Jambi, Pekanbaru, Manado, Denpasar, Banjarmasin, Batam, Balikpapan, Solo dan Yogyakarta.

Untuk memenuhi target penjualan dengan distribusi yang merata di seluruh Indonesia, Agen Penjual ORI tahun 2009 akan mengadakan kegiatan marketing ke 22 kota di seluruh Indonesia antara lain di Jambi, Tasikmalaya, Bali, Samarinda, Kendari, Palu dan Kupang.

Masyarakat yang berminat membeli ORI006 dapat menghubungi 20 Agen Penjual yang telah ditunjuk yaitu


  1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
  2. PT Trimegah Securities Tbk
  3. PT Danareksa Sekuritas
  4. PT Bank Central Asia Tbk
  5. PT Bank Internasional Indonesia Tbk
  6. PT Bank Permata Tbk
  7. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
  8. Citibank NA
  9. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
  10. PT Ciptadana Securities
  11. PT Indo Premier Securities
  12. The Hongkong and Shanghai Bank Corporation Limited
  13. PT Bank CIMB Niaga Tbk
  14. PT Bank Panin Tbk
  15. Standard Chartered Bank
  16. PT Reliance Securities Tbk
  17. PT Bank Bukopin Tbk
  18. PT Mega Capital Indonesia
  19. PT Bank Mega Tbk
  20. PT Bank OCBC NISP Tbk

Monday, July 27, 2009

TBLA berpotensi naik ke 335

INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan menguat dari penutupan pekan lalu di level 315.

Hal itu dikatakan analis saham Reliance Securities Gina Novrina Nasution kepada INILAH.COM, Senin (27/7). "Saham TBLA pada perdagangan hari ini diperkirakan akan menguat dengan rekomendasi buy di level 315 dan jual di level 335," katanya.

Dari Williams % yang sudah masuk dalam area overbought namun pergerakannya masih naik. Jika sudah keluar dari area overbought maka hal itu merupakan sinyal jual.

Sepanjang 2008, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) mencatat lonjakan ekspor hingga 125% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Penjualan ekspor itu meningkat dari US$ 143 juta menjadi US$ 323 juta.

Namun, emiten yang bergerak di bidang industri minyak masak kelapa sawit, minyak masak kelapa, minyak kelapa mentah, minyak kelapa sawit mentah, dan sabun juga memiliki utang valusa asing periode Januari-Desember 2009 mencapai US$11,045 juta.

Pada Maret 2009 total utang valas sebesar US$2,563 juta, Juni 2009 sebesar US$2,563 juta, September 2009 mencapai US$2,959 juta, sedangkan Desember 2009 berjumlah 2,959 juta. Berarti, jumlah utang valas TBLA mencapai US$11,054 juta. [hid]

Thursday, July 23, 2009

TRUB : Proyek Timteng Dongkrak Pendapatan Truba US$20 Jt

INILAH.COM, Jakarta - PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) melalui anak usahanya Truba Saudi menggarap proyek EPC di Timur Tengah yang diperkirakan menyokong pendapatan TRUB hingga US$20 juta tahun ini.

Hal ini dijelaskan Sekretaris Perusahaan Truba Gamala V. Katoppo saat dihubungi INILAH.COM di Jakarta, Rabu (22/7). “Proyek EPC Timur Tengah ini lumayan dapat menambah pendapatan kita hingga US$20 jutaan” ujar Gamala.

Ia menambahkan, proyek EPC di Timur Tengah ini sudah dikerjakan pada tahun lalu dan investasinya dialokasikan dari working capital perseroan. Namun, ia tidak mengetahui dana yang dialokasikan untuk proyek EPC Timur Tengah ini. “Tahun lalu, pendapatan kita mencapai US$250 juta dan kuartal 1-2009 pendapatan kita dari EPC naik 40%,” ujarnya.

Proyek EPC di Timur Tengah tepatnya di Saudi Arabia, lanjutnya, sebagai base operation perseroan yang dibutuhkan oleh perusahaan Saudi Arabia sebagai pendukung utama power plant perusahaan di Saudi Arabia. “Kita joint venture dengan perusahaan di Saudi Arabia. Namun saya lupa namanya,” ujarnya.

Selain itu, perseroan juga tengah menjajaki proyek EPC di Asia Pasific. “Ya di dekat Indonesia. Cari proyeknya yang mirip dengan perseroan,” ungkapnya. [san/cms]

MNCN Tawarkan EMSOP Tahap III Rp.225/shm

JAKARTA - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) berencana melaksanakan program kepemilikan saham oleh karyawan dan manajemen perseroan (employee and management stock option program/EMSOP) tahap III. Jumlah saham dalam program EMSOP tahap ini sebanyak 82,5 juta lembar saham.

"Nilai nominal saham yang ditawarkan sebesar Rp100 per lembar dengan harga pelaksana senilai Rp225 per lembarnya," ungkap Direktur Utama MNCN Hary Tanoesoedibjo, dalam keterangan resminya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/7/2009).

Dijelaskan pula, tahun ini perseroan mengalokasikan sebesar 33,3 persen atau setara 27,5 juta lembar saham, dengan periode penukaran masing-masing pada Agustus dan Desember 2009, Januari dan Juni 2010, serta Februari dan Juli 2011. Selanjutnya, perseroan juga mengalokasikan pelaksanaan EMSOP pada 2010 sebesar 33,3 persen atau setara 27,5 juta lembar saham, dengan periode penukaran masing-masing pada Maret dan Agustus 2010, April dan September 2011, serta Mei dan Oktober 2012.

Sementara itu, perseroan juga mengalokasikan periode pelaksanaan EMSOP pada 1011 sebesar 33,3 persen atau setara 27,5 juta lembar saham, dengan periode penukaran masing-masing pada Juni dan November 20011, Juli dan Desember 2012, serta Januari dan Juni 2013.

Pada perdagangan IHSG sesi pertama, harga saham dengan kode emiten MNCN berada di level Rp265 per lembar sahamnya.
(css)

Tuesday, July 21, 2009

TRUB Jajaki 2 Proyek EPC di Timteng dan Asia Pasifik

Jakarta - PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) sedang menjajaki 2 proyek Engineering Procurement Construction (EPC) di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah. Perseroan menargetkan kontrak dapat diraih pada triwulan III-2009.

"Ada 2 proyek EPC yang sedang kami jajaki di luar negeri," ungkap Corporate Secretary TRUB, Gamala V Katoppo saat dihubungi detikFinance, Selasa (21/7/2009).

Menurut Gamala, saat ini perseroan tengah dalam pembahasan intensif dengan pemilik 2 proyek tersebut. Sayangnya ia enggan menyebutkan nama perusahaan maupun nilai proyek tersebut.

"Namanya belum bisa kami sebut. Tapi yang satu di kawasan Asia Pasifik dan satu lagi di kawasan Timur Tengah," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk proyek di kawasn Timur Tengah akan digarap oleh anak usaha TRUB yang beroperasi di Saudi Arabia. Untuk yang di kawasan Asia Pasifik belum ditunjuk.

"Proyek di Timur Tengah akan dikerjakan oleh Truba Saudi. Untuk yang Asia Pasifik belum," jelasnya.

Selain itu, TRUB juga akan menggarap proyek EPC pembangunan PLTU Tanjung Jati B III dan IV serta PLTU Paiton III.

"Keduanya sudah kami dapat. Sedang dalam finalisasi," ujarnya.

(dro/qom)

Thursday, July 16, 2009

Wah! Ekonomi China Tumbuh 7,9%

INILAH.COM, Beijing - Perekonomian China tumbuh 7,9 persen selama kuartal kedua 2009, kata pemerintah, Kamis, pembalikan yang mengagumkan bagi kekuatan utama Asia yang didorong oleh paket stimulus yang besar.

Pertumbuhan perekonomian ketiga terbesar di dunia itu kembali mengalami kenaikan setelah tumbuh hanya 6,1 persen di kuartal pertama tahun ini, yang merupakan pertumbuhan terendah selama lebih dari satu dekade.

"Produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh 7,1 persen selama semester pertama 2009 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Biro Statistik Nasional China, Kamis (16/7).

Hal ini meletakkan China kembali pada jalurnya untuk meraih tujuannya untuk tumbuh 8,0 persen uintuk satu tahun, di tengah krisis keuangan dunia, meski pemerintah mengingatkan banyak perangkap yang masih membentang di depan.

"Ada banyak kesulitan dan tantangan yang menghadang kinerja ekonomi nasional saat ini," kata juru bicara biro itu, Li Xiaochao.

Dasar dari pemulihan masih lemah. Moment untuk naik masih tidak stabil. Pola pemulihan masih tidak seimbang dan jadi masih ada faktor ketidakpastian yang rentan.

Sebelum krisis ekonomi dunia menghadang tahun lalu, pertumbuhan China mencapai dua digit dari 2003 sampai 2007.

Pemerintah pada November mengucurkan paket stimulus senilai empat triliun yuan (580 miliar dolar AS) yang memberikan hasil yang mengejutkan.

Investasi aset tetap China di perkotaan, syarat bagi belanja infrastruktur pemerintah, naik 33,6 persen selama semester pertama 2009 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, kata biro itu.

Investasi di aset tetap di perkotaan naik 35,3 persen selama Juni dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menurut biro itu.

Sementara itu, indeks harga konsumen, faktor utama inflasi, turun 1,7 persen selama Juni dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, penurunan yang terus terjadi dari Mei yang anjlok 1,4 persen, kata biro itu.

Meski demikian, kalangan analis mengatakan inflasi dapat membuat pembalikan dengan cepat dan memberikan masalah bagi perencanaan ekonomi China.

Indeks harga konsumen naik 5,9 persen selama 2008 namun melemah secara signifikan karena krisis dunia melambatkan perekonomian China.

Produksi industri China, yang mengilustrasikan aktivitas miliaran pabrik dan industri rumah tangga, naik 9,1 persen di kuartal kedua 2009 dari tahun sebelumnya, kata biro itu.

Selama Juni, produksi industri naik 10,7 persen dan 7,0 persen untuk semester pertama 2009. [*/cms]

ASIA: Realisasikan Akuisisi 2 Tambang

ASIA segera menandatangani MoU akuisisi dua tambang yang ditargetkan terealisasi tahun ini.
Saat ini perseroan menjajaki akusisi enam perusahaan tambang meliputi tambang emas, timah di Bangka
Belitung, batubara di Kalimantan Selatan, nikel di Aceh dan mangan di NTT.
Dimana sebanyak toga perusahaan tambang telah mencapai negosiasi tahap awal dan dua lainnya hampir
mencapai kesepakatan yakni timah dan batubara. (investor/fz)

BUMI

BUMI melalui anak usahanya PT Multicapital berhasil memenangkan beauty contest divestasi 10% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Nilai 10% saham NNT jatah divestasi 2006 dan 2007 itu adalah US$ 391 juta. Nantinya, BUMI akan menanggung 100% dana pembelian itu. Kompensasinya, BUMI akan memiliki 75% saham perusahaan patungan tadi dan sisanya milik DMB. Skema ini akan berlangsung selama NNT berproduksi.

Rekomendasi: Trading Buy
Target: 2.200(Bursarumor)

Saham ASIA Berpotensi Menuju Rp.200

INILAH.COM, Jakarta – Harga saham PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA) berpotensi menuju level Rp150-Rp200 dalam jangka pendek.

Beredar kabar di pasar yang menyebutkan kinerja perseroan tahun ini bakal kinclong karena penjualan semester 1-2009 melonjak 430% dan laba bersih meroket 37%. Selain itu, rencana akuisisi sejumlah perusahaan tambang di kawasan Indonesia Timut juga akan mengangkat saham ini.

Pada perdagangan saham di lantai bursa kemarin (15/7), harga saham ASIA ditutup naik 10 poin ke level Rp150. [san/cms]

Note:
Book Value ASIA saat ini = Rp.20

MNCN TP:360 (Uki Mahendra)

INILAH.COM, Jakarta – Rencana PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) untuk menerbitkan surat utang jangka menegah sebesar Rp500 miliar akan menjadi sentimen positif untuk harga sahamnya.

Demikian diprediksi pengamat pasar modal Uki Mahendra dalam risetnya, Kamis (16/5). “Kami merekomendasikan beli untuk saham MNCN denga ntarget harga Rp360,” prediksinya.

Surat utang perseroan ini akan diterbitkan pada semester II-2009 menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham ini. Pada penutupan saham di lantai bursa kemarin (15/7), harga saham MNCN ditutup melemah 5 poin ke posisi Rp285. [san/cms]

Note:
Book Value MNCN = Rp.310

BMTR

BMTR berencana mengakuisisi secara bertahap beberapa perusahaan penyedia layanan konten di China senilai hingga US$300 juta sebagai bagian dari ekspansi ke luar negeri. Pada tahap awal, dari semester II/2009 hingga tahun depan, BMTR melalui Linktone merealisasikan akuisisi perusahaan konten di China senilai US$100 juta. Linktone pada tahun ini ditargetkan menyumbang pendapatan bagi BMTR hingga US$80 juta. BMTR menargetkan bisa meraih pendapatan lebih dari Rp5 triliun pada tahun ini.

Rekomendasi: Speculative Buy
Target: 500 (Bursarumor)

Note:
Book Value = Rp.498

Wednesday, July 15, 2009

Tuesday, July 14, 2009

Singapura Bangkit dari Resesi, PDB Q2 2009 naik 20,4%

Pelabuhan kontainer Singapura (AFP)

SINGAPURA - Perekonomian Singapura tumbuh untuk pertama kalinya dalam satu tahun, dengan lonjakan 20 persen pada kuartal kedua. Sepertinya negeri kecil di Asia Tenggara itu mulai bangkit dari resesi.

"Produk domestik bruto melompat 20,4 persen pada tiga bulan hingga Juni dibandingkan kuartal sebelumnya," sebut Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura dalam pernyataannya yang dikutip dari Business Today, Selasa (14/7/2009).

Angka tersebut lebih baik dibandingkan yang diproyeksikan analis. Namun mereka mewanti-wanti rebound itu belum tentu dapat bertahan, lantaran permintaan di pasar-pasar ekspor utama seperti Amerika Serikat dan Eropa masih lemah.

"Ini akan menjadi yang angka laporan PDB yang pertama yang akan menunjukkan Asia pulih setelah pelemahan kuartal pertama," kata David Cohen dari Action Economics, yang dikutip Reuters.

"Masih ada banyak ketidakpastian yang memayungi proyeksi global. Angka pengangguran di seluruh dunia masih berjalan naik," jelas dia.

Seluruh mata saat ini akan menyoroti China, yang menjadi penggerak ekonomi global dalam beberapa tahun ini. Negeri Tirai Bambu bakal menyampaikan data laporan kuartal keduanya pada Kamis lusa. (jri)

Monday, July 6, 2009

TRUB Q1 2009 Rugi 147,79 M

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan Senin (6/7) pagi ini, saham PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) mengalami penurunan sebesar 1,81% atau anjlok3 poin ke level Rp163.

Hal ini salah satunya disebabkan kerugian yang dialami perseroan pada 2008 lalu dan triwulan I-2009 ini. Pada triwulan I-2009, PT Truba Alam Manunggal Engeneering Tbk (TRUB) mengalami kerugian bersih sebesar Rp147,79 miliar. Kerugian tersebut disebabkan adanya beban lain-lain bersih Perseroan yang mencapai minus Rp182,69 miliar.

Dari sisi pendapatan, perseroan berhasil mencatatkan angka Rp878,17miliar.

Sementara pada 2008, TRUB juga mencatatkan kerugian sebesar Rp180,1 miliar atau turun 185% dibanding laba yang diraih perseroan di 2007 sebesar Rp212,7 miliar. [cms]

BMTR Ajukan Sita Jaminan dan Gugat FREN US$25 Juta

BMTR mengajukan gugatan senilai US$25 juta dan sita jaminan kepada FREN terkait keberatan BMTR
sebagai pihak turut tergugat dalam obligasi FREN US$100 juta. BMTR merupakan pemilik 19% FREN,
32% dikuasai oleh Jerash Investment Ltd dan sisanya publik. (bisnis/li)

Saturday, July 4, 2009

Saham TRUB Masih Potensi Naik

INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Truba Alam Manunggal Tbk (TRUB) pada perdagangan pekan lalu mengalami pelemahan sebesar 11,2% namun secara year to date menguat sebesar 232%.

Demikian dikatakan analis saham Reliance Securities, Gina Novrina Nasution kepada INILAH.COM. "Pada perdagangan satu pekan ke depan TRB diperkiakan berpotensi terjadi technical rebound dan diperkriakan bergerak di kisaran 158 -182.

Dengan melihat Williams %R dan momentum bergerak mendatar dan DMI dalam pola trend bullish. Pada penutupan perdagangan Jumat kemarin, saham TRUB melemah di 166.

PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) dikabarkan berhasil memenagkan proyek PLN senilai Rp 20 triliun.

Proyek tersebut berjangka waktu lima tahun. Berita ini sudah terdengar di kalangan pelaku pasar. Sejumlah broker pun dikabarkan tengah siap-siap untuk mengakumulasi saham TRUB ini dalam jangka pendek.

Selain itu rencana investor strategis yang menawar saham perseroan di kisaran harga Rp225-250 per saham diperkirakan juga ikut mendorong penguatan saham ini. [hid]

Daftar Broker BEI

No. Code Broker Name
1 AD KAPITA SEKURINDO
2 AF HARITA KENCANA SECURITIES
3 AG DONGSUH SECURITIES
4 AH MAKINTA SECURITIES
5 AI UOB KAY HIAN SECURITIES
6 AK UBS SECURITIES INDONESIA
7 AN WANTEG SECURINDO
8 AO ERDIKHA ELIT SEKURITAS
9 AP PACIFIC CAPITAL
10 AR BINAARTHA PARAMA
11 AT PHINTRACO SECURITIES
12 AY FINAN CORPINDO NUSA
13 AZ SUCORINVEST CENTRAL GANI
14 BD INDOMITRA SECURITIES
15 BF INTIFIKASA SECURINDO
16 BJ ANDALAN ARTHA ADVISINDO SEK.
17 BK J.P. MORGAN SECURITIES IND.
18 BM OVERSEAS SECURITIES
19 BP BAPINDO BUMI SEKURITAS
20 BQ DANPAC SEKURITAS
21 BR TRUST SECURITIES
22 BS EQUITY SECURITIES INDONESIA
23 BW BNP PARIBAS SECURITIES INDONES
24 BZ BATAVIA PROSPERINDO SEKURITAS
25 CC MANDIRI SEKURITAS
26 CD MEGA CAPITAL INDONESIA
27 CM OPTIMA KHARYA CAPITAL SEC.
28 CP VALBURY ASIA SECURITIES
29 CS CREDIT SUISSE SECURITIES IND
30 DB DEUTSCHE SECURITIES INDONESIA
31 DD MAKINDO SECURITIES
32 DG TIGA PILAR SEKURITAS
33 DH SINARMAS SEKURITAS
34 DM MASINDO ARTHA SECURITIES
35 DP DBS VICKERS SECURITIES INDONES
36 DR OSK NUSADANA SECURITIES
37 DS DINAR SEKURITAS
38 DU REDIALINDO MANDIRI
39 DX BAHANA SECURITIES
40 EL EVERGREEN CAPITAL
41 EP BHAKTI SECURITIES
42 ES EKOKAPITAL SEKURITAS
43 FG NOMURA INDONESIA
44 FM JJ NAB CAPITAL TBK
45 FS AmCapital Indonesia
46 FZ WATERFRONT SECURITIES IND.
47 GA SEKURITAS INDO PASIFIC INVESTA
48 GI MAHASTRA CAPITAL
49 GR PANIN SEKURITAS Tbk.
50 HD HD Capital Tbk
51 HG ABN AMRO ASIA SECURITIES INDON
52 HK BRENT SECURITIES
53 HP HENAN PUTIHRAI
54 ID ANUGERAH SECURINDO INDAH
55 IF SAMUEL SEKURITAS INDONESIA
56 IH PACIFIC DUARIBU INVESTINDO
57 II DANATAMA MAKMUR
58 IN INVESTINDO NUSANTARA SEKURITA
59 IP ASJAYA INDOSURYA SECURITIES
60 IT INTITELADAN ARTHASWADAYA
61 IU INOVASI UTAMA SEKURINDO
62 KC ASIA KAPITALINDO SECURITIES
63 KI CIPTADANA SECURITIES
64 KK PHILLIP SECURITIES INDONESIA
65 KS KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk.
66 KW MADANI SECURITIES
67 KZ CLSA INDONESIA
68 LG TRIMEGAH SECURITIES Tbk.
69 LH NC SECURITIES
70 LK RECAPITAL SECURITIES
71 LS RELIANCE SECURITIES
72 MG SEMESTA INDOVEST
73 MI VICTORIA SEKURITAS
74 MK MAHANUSA SECURITIES
75 ML MERRILL LYNCH INDONESIA
76 MU MINNA PADI INVESTAMA
77 NI BNI SECURITIES
78 OD DANAREKSA SEKURITAS
79 OK NET SEKURITAS
80 PC FIRST ASIA CAPITAL
81 PD INDO PREMIER SECURITIES
82 PF DANASAKTI SECURITIES
83 PG PANCA GLOBAL SECURITIES
84 PI E-CAPITAL SECURITIES
85 PK PRATAMA CAPITAL INDONESIA
86 PO BALI SECURITIES
87 PP ALDIRACITA CORPOTAMA
88 PS PARAMITRA ALFA SEKURITAS
89 QA PRIME CAPITAL SECURITIES
90 RB NIKKO SECURITIES INDONESIA
91 RF BUANA CAPITAL
92 RG MILLENNIUM ATLANTIC SECURITAS
93 RO NISP SEKURITAS
94 RS YULIE SEKURINDO
95 RX MACQUARIE CAPITAL SEC. IND.
96 SC SENNI CAHAYA
97 SH ARTHA SECURITIES INDONESIA
98 SM MILLENIUM DANATAMA SEKURITAS
99 SQ DINAMIKA USAHAJAYA
100 SS SUPRA SECURINVEST
101 TA CITI PACIFIC SECURITIES
102 TF UNIVERSAL BROKER INDONESIA
103 TP TRANSPACIFIC SECURINDO
104 TS DWIDANA SAKTI SEKURINDO
105 TX DHANAWIBAWA ARTA CEMERLANG
106 WW JAKARTA SECURITIES
107 XA WOORI KORINDO SECURITIES INDON
108 XC PRIMASIA SECURITIES
109 XL MAHAKARYA ARTHA SECURITIES
110 YB KAPITALINDO UTAMA
111 YJ LAUTANDHANA SECURINDO
112 YO AMANTARA SECURITIES
113 YP eTRADING SECURITIES
114 YU CIMB-GK Securities Indonesia
115 ZP KIM ENG SECURITIES
116 ZR BUMIPUTERA CAPITAL INDONESIA

Right Issue

Code Ratio Price Cum Date Rec Date Subscription
New Share Old Share
RG & NG
BABP 3 10 100 7-Jul-09 10-Jul-09 21-Jul-09
Info u/ BABP, setiap 1 HMETD berhak atas 1 Obligasi Wajib Konversi
BACA 2 1 100 1-Jul-09 6-Jul-09 15-Jul-09
BDMN 67 102 1,200 31-Mar-09 3-Apr-09 15-Apr-09
BKSW 25 100 320 3-Jul-09 9-Jul-09 17-Jul-09
BLTA 1 3 425 7-Jul-09 13-Jul-09 4-Aug-09
INDX 24 20 250 25-May-09 28-May-09 5-Jun-09
INPP 4 5 100
LPLI 8 5 139 28-Jan-09
UNIT 20 1 100
POOL 1 1 550 6-Jul-09 10-Jul-09 21-Jul-09

Dividen update 04-07-2009 (Pajak Dividen = 10%)

Code Rp. Cum Date Record Payment
Date Date
AALI 155 4-Jun-09 9-Jun-09 23-Jun-09
ABDA 20 11-Jun-09 16-Jun-09 30-Jun-09
ACES 7.6 6-May-09 11-May-09 26-May-09
ADHI 11.59 2-Jul-09 7-Jul-09 22-Jul-09
ADMF 510 23-Apr-09 28-Apr-09 8-May-09
AKPI 40 2-Jul-09 7-Jul-09 22-Jul-09
AKRA 1 9-Jun-09 12-Jun-09 19-Jun-09
AMFG 40 17-Jul-09 23-Jul-09 6-Aug-09
AMRT 9.6 16-Jul-09 22-Jul-09 5-Aug-09
ANTM 57.4665 17-Jun-09 22-Jun-09 3-Jul-09
AQUA 1,200 13-Jul-09 16-Jul-09 31-Jul-09
ARNA 5 21-Jul-09 24-Jul-09 7-Aug-09
ASDM 15 16-Jun-09 19-Jun-09 2-Jul-09
ASGR 8 9-Jun-09 12-Jun-09 26-Jun-09
ASII 570 17-Jun-09 22-Jun-09 3-Jul-09
ASJT 6.77 29-Jun-09 2-Jul-09 16-Jul-09
ASRI 0.69 3-Jul-09 9-Jul-09 24-Jul-09
ASRM 94 19-Jun-09 24-Jun-09 9-Jul-09
AUTO 179 3-Jun-09 8-Jun-09 22-Jun-09
BATA 816.23 29-Jun-09 2-Jul-09 15-Jul-09
BBCA 35 15-Jan-09 20-Jan-09 30-Jan-09
BBCA 65 9-Jun-09 12-Jun-09 26-Jun-09
BBKP 19.3624 17-Jun-09 22-Jun-09 6-Jul-09
BBLD 10 17-Jun-09 22-Jun-09 6-Jul-09
BBNI 8 18-Jun-09 23-Jun-09 7-Jul-09
BBRI 168.82 16-Jun-09 19-Jun-09 3-Jul-09
BDMN 90.82 18-Jun-09 23-Jun-09 7-Jul-09
BFIN 107 19-Jun-09 24-Jun-09 9-Jul-09
BLTA 5 13-Jul-09 16-Jul-09 31-Jul-09
BMRI 88.9 26-May-09 29-May-09 12-Jun-09
BMTR 3.5


BNBA 2.99 26-Jun-09 1-Jul-09 15-Jul-09
BNGA 12.75 20-May-09 26-May-09 9-Jun-09
BNII 2.88 29-Apr-09 4-May-09 15-May-09
BRAM 125 18-Jun-09 23-Jun-09 29-Jun-09
BRNA 87 29-Jul-09 3-Aug-09 14-Aug-09
BSDE 4 1-Jul-09 6-Jul-09 22-Jul-09
BSWD 20 4-May-09 7-May-09 22-May-09
BUMI 50.6 29-Jul-09 3-Aug-09 18-Aug-09
CFIN 5 22-Jul-09 27-Jul-09 7-Aug-09
CLPI 19.6 11-Aug-09 14-Aug-09 31-Aug-09
CMNP 9 19-Jan-09 22-Jan-09 6-Feb-09
COWL 1.79 30-Jun-09 3-Jul-09 21-Jul-09
CSAP 4 11-Jun-09 16-Jun-09 30-Jun-09
CTBN US$0.0025 23-Jul-09 28-Jul-09 10-Aug-09
DGIK 2.2 27-Jul-09 30-Jul-09 12-Aug-09
DLTA 3,500 27-May-09 1-Jun-09 15-Jun-09
DVLA 45 29-Jul-09 3-Aug-09 18-Aug-09
ELSA 3.72 9-Jun-09 12-Jun-09 25-Jun-09
EPMT 27.5 2-Jul-09 7-Jul-09 17-Jul-09
FAST 57 7-Jul-09 10-Jul-09 24-Jul-09
FISH 5 22-Jul-09 27-Jul-09 4-Aug-09
FORU 4 28-Jul-09 31-Jul-09 14-Aug-09
GDYR 60 18-Jun-09 23-Jun-09 7-Jul-09
GGRM 350 14-Jul-09 17-Jul-09 30-Jul-09
GZCO 3.25 1-Jun-09 4-Jun-09 18-Jun-09
HEXA 109 21-Jul-09 24-Jul-09 7-Aug-09
HEXA 23 21-Aug-09 26-Aug-09 10-Sep-09
HMSP 110 6-Mar-09 12-Mar-09 25-Mar-09
HMSP 340 17-Jun-09 22-Jun-09 6-Jul-09
IGAR 3 4-Jun-09 9-Jun-09 23-Jun-09
IKBI 125 22-Jun-09 25-Jun-09 9-Jul-09
INCI 10 5-Aug-09 10-Aug-09 25-Aug-09
INDF 47 2-Jul-09 7-Jul-09 22-Jul-09
INDS 50


INDY 84 17-Jun-09 22-Jun-09 3-Jul-09
INTA 20 18-Jun-09 23-Jun-09 7-Jul-09
INTP 150 2-Jun-09 5-Jun-09 19-Jun-09
ISAT 172.85 2-Jul-09 7-Jul-09 22-Jul-09
ITMG 706 11-May-09 14-May-09 28-May-09
JASS 123.1 23-Apr-09 28-Apr-09 29-Apr-09
JKON 10.5 10-Jun-09 15-Jun-09 24-Jun-09
JRPT 17 19-Jun-09 24-Jun-09 7-Jul-09
JSMR 52.2323 18-Jun-09 23-Jun-09 7-Jul-09
JTPE 5 30-Sep-09 5-Oct-09 19-Oct-09
KAEF 2.49 25-Jun-09 30-Jun-09 14-Jul-09
KKGI 20 21-Jul-09 24-Jul-09 7-Aug-09
KLBF 12.5 29-Jul-09 3-Aug-09 14-Aug-09
KREN 1 13-Aug-09 19-Aug-09 2-Sep-09
LION 135 17-Jun-09 22-Jun-09 6-Jul-09
LMSH 60 17-Jun-09 22-Jun-09 6-Jul-09
LPGI 20 12-Jun-09 17-Jun-09 30-Jun-09
LSIP 208 26-May-09 29-May-09 5-Jun-09
LTLS 57 17-Jun-09 22-Jun-09 6-Jul-09
MAIN 4 6-Aug-09 11-Aug-09 26-Aug-09
MAYA 1 21-Jul-09 24-Jul-09 7-Aug-09
MEDC US$0.015 3-Aug-09 6-Aug-09 21-Aug-09
MERK 5,350 24-Apr-09 29-Apr-09 12-May-09
MFIN 23.84 21-Aug-09 26-Aug-09 9-Sep-09
MICE 20


MLBI 15,000 29-May-09 3-Jun-09 17-Jun-09
MNCN 5


MRAT 13.02 9-Jul-09 14-Jul-09 28-Jul-09
MREI 15 15-Jul-09 21-Jul-09 4-Aug-09
MTDL 1 24-Jun-09 29-Jun-09 13-Jul-09
MYOR 50 21-Jul-09 24-Jul-09 7-Aug-09
PANR 0.42 6-Aug-09 11-Aug-09 26-Aug-09
PANS 25


PEGE 4 4-Jun-09 9-Jun-09 22-Jun-09
PGAS 41.74 15-Jul-09 21-Jul-09 4-Aug-09
PJAA 37.35 12-Jun-09 17-Jun-09 1-Jul-09
PKPK 16 17-Jul-09 23-Jul-09 6-Aug-09
PNSE 50 9-Jul-09 14-Jul-09 29-Jul-09
POOL 800 12-May-09 15-May-09 19-May-09
PROD 10,000 5-Jan-09 8-Jan-09 22-Jan-09
PSAB 1.36


PTBA 371.05 18-Jun-09 23-Jun-09 7-Jul-09
PUDP 2 26-Jun-09 1-Jul-09 15-Jul-09
RALS 31 19-Jun-09 24-Jun-09 9-Jul-09
R-LQ45X 3.5 19-Mar-09 24-Mar-09 8-Apr-09
RUIS 12 23-Jun-09 26-Jun-09 10-Jul-09
SCCO 30
4-Jun-09 18-Jun-09
SCMA 130 19-Jun-09 24-Jun-09 7-Jul-09
SDRA 5 8-Jun-09 11-Jun-09 25-Jun-09
SGRO 90 9-Jul-09 14-Jul-09 29-Jul-09
SMAR 180 29-Jun-09 2-Jul-09 16-Jul-09
SMDR 225 4-Jun-09 9-Jun-09 23-Jun-09
SMGR 215.19 21-Jul-09 24-Jul-09 7-Aug-09
SMRA 3 30-Jun-09 3-Jul-09 17-Jul-09
SMSM 60 9-Jun-09 12-Jun-09 26-Jun-09
SOBI 35 9-Jun-09 12-Jun-09 19-Jun-09
SQBB 8,000 15-Jul-09 21-Jul-09 4-Aug-09
SQBI 8,000 15-Jul-09 21-Jul-09 4-Aug-09
TALFA 4 27-Aug-09 1-Sep-09 15-Sep-09
TALFB 4 27-Aug-09 1-Sep-09 15-Sep-09
TCID 300 13-May-09 18-May-09 2-Jun-09
TGKA 40 25-May-09 28-May-09 11-Jun-09
TINS 133 29-Jun-09 2-Jul-09 16-Jul-09
TKIM 20


TLKM 296.944 6-Jul-09 10-Jul-09 27-Jul-09
TOTL 2 8-May-09 13-May-09 28-May-09
TOTO 350 10-Jul-09 15-Jul-09 29-Jul-09
TRAM 2 14-May-09 19-May-09 3-Jun-09
TRIM 3 16-Jul-09 22-Jul-09 5-Aug-09
TRIO 7 21-Jul-09 24-Jul-09 7-Aug-09
TRST 10 15-Jun-09 18-Jun-09 2-Jul-09
TSPC 15 22-Jun-09 25-Jun-09 9-Jul-09
TURI 168 3-Jun-09 8-Jun-09 22-Jun-09
ULTJ 5 21-Jul-09 24-Jul-09 5-Aug-09
UNIC 39 30-Jun-09 3-Jul-09 17-Jul-09
UNSP 9 6-Aug-09 11-Aug-09 26-Aug-09
UNTR 220 11-Jun-09 16-Jun-09 26-Jun-09
UNVR 220 26-Jun-09 1-Jul-09 14-Jul-09
WEHA 2.19 30-Jul-09 4-Aug-09 19-Aug-09
WIKA 8.03 18-Jun-09 23-Jun-09 7-Jul-09
YPAS 20 12-Jun-09 17-Jun-09 1-Jul-09