Friday, January 29, 2010

Realisasi Pembelian Kembali Saham BMTR

Menunjuk surat Perseroan tertanggal 4 Januari 2010 mengenai pembelian kembali saham (buyback) PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) untuk periode 5 Januari s/d 5 April 2010. Pada tanggal 15 s/d 19 Januari 2010 Perseroan telah melakukan realisasi buyback sebagai berikut:

Tanggal Transaksi
Jumlah Maksimal Pembelian Kembali Modal Disetor
Total Saham Yang telah dibeli kembali dalam periode ini
Harga Saham
(Rp)
Jumlah dana yang telah digunakan dalam periode ini(*) (Rp)
Sisa Jumlah Dana Maksimal Pembelian Kembali
(Rp)
15-Jan-10
20%
7,500,000
240
1,804,500,000
291,753,873,593
18-Jan-10
20%
5,050,000
250
1,265,656,250
290,488,217,343
19-Jan-10
20%
493,000
245
121,086,963
290,367,130,380
9,507,000
250
2,382,691,875
287,984,438,505
Jumlah
22,550,000

5,573,935,088

*) termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan pembelian kembali saham

Wednesday, January 27, 2010

BMTR : Hary Tanoe siapkan akuisisi US$300 juta

JAKARTA: Konglomerat Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo akan mengakuisisi tambang emas, migas, batu bara, asuransi hingga perusahaan konten media dengan total hingga US$300 juta pada semester I/2010.

Aksi korporasi itu dilaksanakan melalui induk perusahaan investasinya, yaitu PT Bhakti Investama Tbk dan induk perusahaan media yakni PT Global Mediacom Tbk.

Hary berencana mencari pinjaman bilateral berkisar US$150 juta atau separuh dari total investasi akuisisi tersebut.

Langkah akuisisi tersebut seiring dengan visi Hary untuk memperkuat posisi Global Mediacom sebagai perusahaan media di kawasan regional dan Bhakti Investama sebagai perusahaan investasi di tingkat regional ke depan.

"Sepanjang 2002-2009, saya fokus menata fondasi dan memfokuskan Global Mediacom menjadi perusahaan media. Tahun ini, saya akan aktif kembali melaksanakan akuisisi dan merger. Kebutuhan dana seluruhnya berkisar US$200 juta-US$300 juta," ujar Hary, kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Dia memaparkan Bhakti berencana menambah portofolio bisnis dan menggandeng pihak lain sebagai operator. Langkah Bhakti sebagai perusahaan investasi itu didukung oleh posisi finansialnya yang kuat yaitu ekuitas senilai US$600 juta.

Hary yang merupakan Group President & CEO Bhakti Investama dan Global Mediacom itu mengatakan kebutuhan dana itu nantinya akan ditanggung renteng antara pinjaman bilateral dan kas internal Bhakti Investama atau Global Mediacom.

Aksi akuisisi


Selanjutnya, dia memaparkan rencana akuisisi tersebut, yaitu pertama, perusahaan konten media Singapura senilai Rp100 miliar-Rp200 miliar. "Kami akan melakukan due diligence atas akuisisi perusahaan konten media Singapura itu mulai pekan depan," katanya.

Kedua, Bhakti Investama sudah menandatangani perjanjian jual beli dengan perusahaan batu bara dalam negeri dan akan difinalisasi pada semester I/2010.

Ketiga, Bhakti Investama juga mengincar perusahaan tambang emas dalam negeri dan sudah melaksanakan uji tuntas terhadap perusahaan itu.

Keempat, Bhakti Investama mengincar dua perusahaan tambang migas dalam negeri, di mana satu perusahaan migas sudah berproduksi dan satu perusahaan migas lagi masih tahap eksplorasi.

Kelima, Bhakti Investama akan mengakuisisi dua perusahaan asuransi dalam negeri, yaitu satu perusahaan asuransi umum dan satu perusahaan asuransi jiwa.

Kepala Riset PT BNI Securities Norico Gaman mengatakan langkah akuisisi guna menambah portofolio bisnis Bhakti tersebut dinilai prospektif dan dapat berkontribusi positif bagi perseroan.

"Akuisisi ini tepat. Pertumbuhan ekonomi dunia mendorong kebutuhan komoditas pertambangan. Selain itu, populasi Indonesia yang sangat besar prospektif bagi pertumbuhan bisnis konten dan asuransi," ujar Norico. (sylviana.pravita@bisnis.co.id)

Oleh Sylviana Pravita R.K.N.
Bisnis Indonesia

Monday, January 18, 2010

BMTR : Grafik TA

Title : BMTR (250) – Trading BUY

Break Resistance jangka panjang, dan confirm melakukan trend reversal dengan volume
yang besar.. MACD line mulai menguat memasuki area positif. Target Resistance BMTR
berada pada area 280. Investor dapat melakukan aksi beli untuk jangka pendek pada
saham ini, memanfaatkan momentum kenaikan.
Trading Range : 250 -280

Friday, January 15, 2010

Grup MNC Akuisisi 50% Saham Letang Game

Linktone Ltd, anak usaha PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), mengakuisisi 50,01% saham Letang Game Ltd, perusahaan asal Tiongkok yang mengembangkan mobile game dan PC online game.

Linktone yang merupakan perusahaan media dan hiburan di Tiongkok akan membayar US$ 9,15 juta atau sekitar Rp 87 miliar untuk menuntaskan transaksi pengambilalihan Letang Game. “Linktone telah membayar US$ 2,56 juta. Sisanya akan dilunasi sepanjang 2010 dan 2011, apabila Letang Game mencapai target keuangan tertentu,” jelas Hary Tanoesoedibjo, CEO Linktone sekaligus CEO Grup Media Nusantara Citra (MNC), dalam keterangan resminya, Kamis (14/1).

Harry menegaskan, akuisisi Letang Game termasuk salah satu prioritas Linktone untuk mempercepat pertumbuhan perseroan, sehingga memberikan keuntungan bagi pemegang saham. Saat ini, Letang Game mengembangkan aplikasi mobile game untuk Flash, Symbian, KJava, Android, BlackBerry, dan iPhone platform. “Letang adalah salah satu pelopor dalam mengembangkan permainan seluler di Tiongkok,” tuturnya.

Sementara itu, CEO Letang Game Xiaoqing Fan mengakui, langkah Linktone membeli 50,01% saham perseroan merupakan bentuk kemitraan yang bakal menguntungkan kedua pihak. “Kami bangga menjadi bagian dari Linktone dan berharap bisa memperluas pangsa pasar game di Tiongkok,” kata dia.

Linktone dan Letang akan bersinergi dalam keahlian dan kemampuan distribusi yang luas. Linktone yang mencatatkan sahamnya di Bursa Nasdaq, Amerika Serikat (AS) itu menjadi agen iklan eksklusif dan penyedia konten utama untuk Qinghai Satellite Television dengan jangkauan 276 juta pemirsa di 24 provinsi Tiongkok. Selain itu, perseroan menjadi agen iklan untuk Tianjin Satellite Television.

Sebelumnya, Media Nusantara Citra (MNC) telah mengakuisisi 57,1% saham Linktone senilai US$ 91,2 juta atau sekitar Rp 839 miliar. MNC melalui anak usahanya, MNC International Ltd telah mengeksekusi 25% saham publik Linktone dalam penawaran tender (tender offer) di AS. Nilai transaksinya sebesar US$ 22,8 juta.

MNC juga membeli 38% saham baru Linktone dalam penawaran umum terbatas (rights issue) perusahaan asal Tiongkok tersebut. Dari rights issue, MNC membeli 32,1% saham Linktone senilai US$ 68,4 juta.

Akuisisi itu telah mengubah susunan direksi Linktone. CEO Grup MNC Hary Tanoesoedibjo menempati posisi sebagai CEO Linktone. Hary Tanoe didampingi tiga rekannya yakni Felix Ali Chendra, Sutanto Hartono, dan Agus Mulyanto di dewan direksi.

Hary Tanoe pernah mengatakan bahwa akuisisi Linktone merupakan bagian dari ekspansi MNC di bidang layanan konten dan media di kawasan regional. Tiongkok merupakan pasar iklan terbesar di dunia.