Monday, April 19, 2010

Harga Karet Makin Lentur

Ditengah permintaan karet Indonesia yang cukup tinggi, musim hujan justru mengganggu produksi karet nasional. Itu sebabnya, harga karet Indonesia tersurung ke level yang paling tinggi dalam dua tahun terakhir ini.

Harga free-on-board (FOB) alias harga tanpa ongkos pengiriman dan asuransi untyuk karet jenis SIR-20 telah merangsek 20% menjadi US$ 3,35 per kilogram (kg) pada tahun 2010 ini. Asal tahu saja, harga ini terakhir terlihat pada tahun 2008 lalu.

Kontrak karet dari Indonesia mengikuti Bursa Komoditi Tokyo. Di Negeri Matahari Terbit itu, harga kontrak karet dunia juga sudah naik 21% pada tahun ini karena adanya sinyal yang menunjukkan bahwa suplai karet dari Indonesia maupun Thailand ridak akan mengimbangi peningkatan kebutuhan China.

Asril Sutan Amir, Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menyebutkan, dua faktor yang membuat harga karet Indonesia terkerek naik adalah rendahnya suplai bahan baku karet akibat curah hujan yang tinggi dan melonjaknya kebutuhan karet dunia. "Terutama permintaan dari China dan India," katanya kepada Bloomberg, akhir pekan lalu.

Tahun lalu, ekspor karet Indonesia ke China besarnya 25% dari 2 juta metrik ton karet yang dikapalkan ke pasar ekspor. Volume ekspor ke Negeri Panda ini terbilang melonjak. Pasalnya, tahun 2007 lalu ekspor karet Indonesia ke China hanya 12%.

Kuartal pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi Chinamembiak 11,9% pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Negeri Tirai Bambu ini tengah membutuhkan bahan baku karet yang cukup banyak untuk industri ban. Apalagi, per Maret 2010, penjualan mobil di China naik 76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang minggu lalu, harga karet di bursa Komoditi Tokyo untuk pengiriman Mei 2010 menunjukkan peningkatan yang cukup drastis. Senin pekan lalu (12/4) harga karet 259,60 per kilogram, lalu terus meningkat pada pertengahan minggu di hari Rabu (14/4) ke level 361,40 per kilogram, dan ditutup di level 383,00 yen per kilogram pada akhir pekan lalu.

Tren yang serupa juga terlihat dari harga kontrak karet untuk pengiriman Agustus 2010. Setelah meninggalkan level 200-an yen per kilogram pada Kamis (25/3) di level 297 yen per kg, harga kontrak karet terus menguat pada bulan April ini. Kamis (15/4) lalu, harga kontrak karet menyentuh level 343,80 yen per kg, level yang paling tinggi sejak kontrak ini mulai diperdagangkan pada 23 Februari 2010. Hingga pada akhir minggu lalu, level ini juga enggan beranjak turun.

Sementara harga kontrak karet untuk pengiriman bulan ini naik 7,8% menjadi 412,10 yen atau setara US$ 4,451 per ton, sedangkan harga untuk pengiriman bulan September - bulan dengan kontrak perdagangan teraktif selama setahun - naik 1,1% ke posisi 338,5 yen per kg, ini merupakan level tertinggi sejak Juli 2008.

"Sentimen atas rendahnya produksi karet dari Thailand dan tekanan politik di negeri itu kemungkinan akan terus mendorong kenaikan harga karet," kata Suryadi Mulya, Direktur CV Dramaga, eksportir karet dari Bogor.
Beragam faktor
Tahun lalu, produksi karet alam Thailand mencapai 3,164 juta ton, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 3,09 juta ton. Melempemnya suplai yang diikuti melonjaknya permintaan dunia, khususnya China, India dan Malaysia, semakin membuat harga karet naik. Soalnya, konsumsi karet di tiga negara tersebut mencakup 45% dari total konsumsi karet dunia.

Produksi karet di Thailand memang tengah melempem sejak Februari hingga April 2010 lantaran penghabisan musim dingin. Berdasarkan faktor cuaca ini, pengiriman karet dari Thailand akan melambat hingga awal Juni mendatang. Selain itu, perseteruan politik nasional juga ikut melemahkan produksi karet Thailand.

Selain faktor alam dan tekanan politik di negara-negara penghasil karet, Sekretaris Jenderal Association of Natural Rubber Producing Countries (ANPRC) Djoko Said Damardjati menilai nilai tukar mata uang juga ikut mempengaruhi harga karet dunia. "Melemahnya dolar AS mendorong para eksportir menaikkan harga," katanya kepada Kontan.

Faktor lain yang ikut membentuk harga kontrak karet adalah pergerakan harga minyak. Joko menghitung, harga minyak sedikit naik, harga karet di bursa berjangka juga ikut terkerek naik akibat aksi spekulasi para hedge fund manager dan investor.

No comments:

Post a Comment