Tuesday, April 20, 2010

Mandiri Pertanyakan Nasib Akuisisi Domas oleh UNSP

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mempertanyakan kelanjutan akuisisi aset Grup Domba Mas oleh PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP). Sebagai salah satu kreditur Domba Mas, Bank Mandiri menilai prosesnya berjalan lamban.
Padahal, sebelumnya, UNSP sempat menjanjikan proses akuisisi itu rampung pada bulan Februari-Maret 2010. "Saya tidak tahu kenapa prosesnya lambat," kata Agus Sudiarto, Senior Vice President Credit Recovery II Group Bank Mandiri, kepada KONTAN, kemarin (19/4). Maklum, bank plat merah tersebut ingin pemilik Grup Domba Mas segera melunasi utangnya kepada Mandiri.
Menurut sepengetahuan Agus, UNSP masih melakukan pembicaraan intensif dengan pemilik Grup Domba Mas. Namun, dia tidak mau mengungkapkan isi pembicaraan tersebut, serta faktor yang menjadi kendala penutupan akuisisi aset Grup Domba Mas.
Sumber KONTAN membisikkan, kreditur Grup Domba Mas, yakni Bank Mandiri, Credit Suisse, dan P&G, sudah memberikan persetujuan atas akusisisi tersebut. Ketiga kreditur ini pun setuju dengan proposal manajemen UNSP untuk merestrukturisasi utang pokok Domba Mas tanpa pembayaran tunggakan bunga.
Hasil rights issue
Sekadar informasi, jumlah pokok utang Grup Domba Mas kepada Credit Suisse sebesar US$ 151 juta, dan kepada P&G senilai US$ 40 juta, sedangkan US$ 78 juta kepada Bank Mandiri. Pembayaran pokok utang dicicil selama tujuh tahun dan baru dibayarkan pada tahun ketiga.
Harry Nadir, Direktur Keuangan UNSP, mengatakan bahwa proses akuisisi Domba Mas masih berjalan. "Tidak ada masalah," katanya, kemarin. Menurutnya, proses akuisisi menunggu perolehan dana dari hasil penerbitan saham baru atau rights issue pada awal tahun ini.
Padahal, proses rights issue UNSP telah rampung sejak awal Maret lalu. Steffen Fang, Vice President Investment Banking Danatama Makmur, selaku penjamin emisi rights issue UNSP, mengatakan, aksi korporasi itu sudah selesai. "Tanya ke Pak Harry saja. Kami sudah tidak ikutan setelah rights issue," tandasnya.
Lewat rights issue itu, UNSP melepas 9,47 miliar saham baru dengan harga penawaran Rp 525 per saham. Dari aksi korporasi ini, UNSP mengantongi dana segar Rp 4,97 triliun. Sebagian besar duitnya dialokasikan untuk membiayai akuisisi beberapa perusahaan oleokimia milik Domba Mas, seperti, Domas Agrointi Prima, Domas Agrointi Perkasa, dan Domas Sawitinti Perdana. Nilai akuisisinya mencapai Rp 2,2 triliun.
Namun, hingga saat ini, manajemen Bakrie Sumatra belum memberikan penjelasan mengenai penggunaan dana hasil rights issue yang telah dihimpun dari para pemegang saham.
Analis Bahana Securities Alfi Fadhliyah, dalam risetnya menulis, managemen UNSP menargetkan akuisisi Domba Mas bakal selesai Maret 2010. Dengan akuisisi ini, Alfi memperkirakan pendapatan UNSP tahun ini akan meningkat menjadi Rp 3,73 triliun. Artinya, tumbuh 60% dari tahun lalu. "Laba bersih UNSP juga diprediksi akan naik menjadi Rp 346 miliar," ujarnya.

No comments:

Post a Comment