Wednesday, April 7, 2010

BEI Evaluasi Kinerja CP Prima (CPRO)

Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja keuangan PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) yang mencatat rugi bersih sebesar Rp 217,17 miliar serta dampaknya terhadap mekanisme pelunasan bunga kupon obligasi senilai US$ 17,9 juta.

"Kami terus mengevaluasi CP Prima dan jangan dibilang BEI tidak melakukan apa-apa. Sebab, masalah gagal bayar cukup serius dan manajemen perusahaan juga mengakui hal itu," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito saat dihubungi detikFinance, Selasa (6/4/2010) malam.

CP Prima gagal bayar (default) bunga kupon surat utang senilai US$ 17,9 juta belum lama ini. Penyebab default adalah serangan virus sehingga kinerja keuangan terganggu. Perseroan melalui anak usahanya, Blue Ocean Resources Ltd, menerbitkan obligasi sebesar US$ 325 juta pada 2007 dan akan jatuh tempo tahun 2012.

Sebelumnya, lembaga rating international, Fitch Ratings menilai CP Prima kemungkinan besar tidak mampu membayar bunga kupon tepat waktu seiring kian memburuknya kinerja keuangan. Karena itu, pemegang obligasi meminta perseroan harus melunasi bunga kupon setiap tahun kendati surang utang baru jatuh tempo dua tahun mendatang.

Seiring memburuknya kinerja keuangan dan serangan virus yang mengganggu tambak udang CP Prima, beberapa pemegang obligasi dan investor mengimbau otoritas bursa untuk menyuspensi perdagangan saham CPRO.

Sementara itu, penjualan bersih CP Prima merosot 16,37% menjadi Rp 6,83 triliun pada 2009 dibanding tahun sebelumnya Rp 8,17 triliun. Penurunan itu antara lain disebabkan anjloknya harga udang di pasar internasional dan penurunan volume ekspor ke berbagai negara, khususya Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Sebab, ekonomi di AS dan Eropa belum pulih total.

Kendati penjualan turun, manajemen perseroan berhasil mengurangi kerugian sekitar 47% menjadi Rp 217,17 miliar dari tahun sebelumnya Rp 407,18 miliar.

No comments:

Post a Comment