Thursday, April 22, 2010

Indonesia Harus Lepas Ketergantungan Ekspor CPO

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Akmaludin Hasibuan menegaskan, Indonesia harus melepas ketergantungan ekspor dengan meningkatkan penyerapan di pasar domestik.

"Kita tidak bisa bergantung pada China dan India," tandas Akmaludin. Menurutnya, bisa saja India dan China mengurangi impor CPO-nya karena persediaan mereka masih cukup banyak.

Indonesia bisa berkaca dari Malaysia. Meskipun Maret lalu India menjadi pembeli terbesar CPO Indonesia dengan memborong 334.157 ton atau 31% dari total ekspor CPO Indonesia, ekspor CPO dari Malaysia ke India maupun China sepanjang April 2010 ini sudah mulai menyurut 9,1%.

Asal tahu saja, ekspor kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) Indonesia pada Maret 2010 turun 9% dari Februari. Penyusutan produksi kelapa sawit dari sejumlah kawasan penghasil sawit menjadi pemicunya. Namun, penurunan volume ekspor tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena tren penurunan ini jamak terjadi setiap awal tahun.

Menurut Bloomberg, pengiriman CPO ke pasar ekspor selama Maret 2010 hanya sebanyak 1,06 juta ton, turun dari Februari 2010 yang mencapai 1,16 juta ton. Ekspor Januari 2010 lebih tinggi lagi, yakni mencapai 1,2 juta ton.

No comments:

Post a Comment