Friday, March 26, 2010

Koleksi Saham Grup Bakrie Sebelum Naik

Di tengah suasana bullish, saham-saham Grup Bakrie nyaris tak bergerak. Investor disarankan untuk melakukan pembelian saham emiten grup ini sebelum harganya menguat.
Investor, tampaknya, mulai bersikap ekstra hati-hati menghadapi saham-saham terbitan Grup Bakrie. Mereka khawatir, kasus tuduhan tunggakkan pajak sebesar Rp2,1 triliun yang dilemparkan Ditjen Pajak, suatu ketika akan menggoyang keuangan perusahaan.
Buktinya, lihat saja pergerakan saham-saham tersebut di pasar modal. Harga efek PT Bumi Resources (BUMI misalnya, terus mondar-mandir di rentang Rp2.275-2.600 dengan kecenderungan melemah.
Seperti yang terjadi di Kamis (25/3) siang, harga saham penguasa tambang batubara terbesar ini malah mengalami pelemahan sebesar Rp25 ke Rp2.275. Bahkan sempat diperdagangkan di Rp2.250 per lembar. Padahal, saham-saham sejenis, pada saat yang sama, mengalami kenaikan. Seperti PT Bukit Asam (PTBA yang naik 3% lebih ke Rp16.850.
Hal serupa terjadi pada saham Grup Bakrie lainnya PT Bakrieland Development (ELTY). Setelah berhasil menclok di Rp 270 (17/3), efek Bakrieland ini ‘stabil’ di Rp 235. Padahal saham-saham sejenisnya tengah menguat seiring naiknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Begitu pula harga saham-saham Grup Bakrie lainnya, stagnan dengan kecenderungan melemah. Ada apa gerangan? Jawabnya, seperti dikemukakan di atas, investor bersikap ekstra hati-hati.
“Selain kasus tuduhan tunggakan pajak yang belum selesai, investor juga tengah mencermati aksi korporasi yang dilakukan perusahaan Bakrie,” kata seorang kepala riset di sebuah perusahaan asing.
Misalnya, rencana penerbitan obligasi senilai US$155 juta oleh ELTY. Padahal obligasi ini didisain untuk bisa dikonversikan dengan saham senilai Rp310 atau 31,9% di atas harga yang terbentuk hari ini. Itu sebabnya, Samuel Sekuritas belum mengubah target harga untuk saham ini yakni di level Rp 390.
Sementara untuk BUMI, sejumlah analis juga sudah berulang-ulang mendengungkan bahwa saham ini, paling tidak, akan mencapai level Rp3.300-3.600. “Saya yakin, dalam jangka sebulan-dua bulan ke depan harga itu akan tercapai,” ungkap seorang analis optimistis.
Para analis itu yakin,seluruh persoalan yang membelit Grup Bakrie akan selesai dengan happy ending. Sehingga mereka berani memberikan rekomendasi buy.

No comments:

Post a Comment