Friday, March 26, 2010

DOID Masih Kaji Right Issue & Akuisisi Berau Coal

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) masih mengkaji kemungiknan dilakukannya right issue senilai USD1,3 miliar dalam rangka akuisisi PT Berau Coal.

"Hingga saat ini perseroan masih sedang dalam proses mengkaji kemungkinan dilakukannya aksi-aksi korporasi tersebut dan belum memiliki kesimpulan akhir apa pun atas rencana tersebut," kata Corporate Secretary Andre Soelistyo dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (26/3/2010).

Sebelumnya, DOID dikabarkan berencana melakukan penerbitan saham kembali. Dana yang diharapkan dapat diraih perseroan adalah sebesar USD1,3 miliar akan dipergunakan untuk mengakuisisi Berau Coal.

Walau demikian, ketika dikonfirmasi, Komisaris DOID Erry Firmansyah mengatakan sekarang ini pihaknya memang tengah mendiskusikan sejumlah kesempatan untuk aksi korporasinya. "Kita saat ini sedang mendiskusikan sejumlah opportunity yang akan kita lakukan, corporate action apa yang akan kita lakukan," kata Erry.

Sekadar informasi, perseroan tengah mengincar enam hingga tujuh kontrak pengelolaan lahan tambang (kontraktor) di Kalimantan melalui anak perusahaannya, PT Bukit Mandiri Makmur (Buma). Saat ini kontrak eksisting yang tengah digarap oleh perseroan ada sebanyak 12 kontrak.

Buma sendiri merupakan kontraktor pertambangan terbesar kedua di Indonesia. Pada 2008, Buma menguasai 19 persen pangsa pasar industri kontraktor pertambangan batu bara di Indonesia dan memiliki 12 kontrak dengan nilai total sekira USD5,3 miliar atau sekira 7,7 kali pendapatan 2008 yang sebesar USD486 juta.

Selama tiga tahun ke depan, perseroan pun manargetkan total overburden removal sebanyak 897 juta bcm, dan total produksi batu bara adalah sebanyak 111 juta ton. Adapun untuk 2009 sendiri, kontrak yang dimiliki perseroan untuk overburden removal 285 juta bcm, sementara untuk produksi batu baranya sebesar 35 juta ton. Dengan akuisisi ini, berarti core bisnis dari DOID akan mengalami perubahan.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sebanyak 40 persen dari saham DOID dimiliki oleh Northstar Tambang Persada Pte Ltd, dam sisanya adalah dimiliki oleh publik.(ade)

No comments:

Post a Comment