Wednesday, March 31, 2010

ENRG: Harga Jual Turun, Energi Mega 2009 Rugi Rp 1,7 T



PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengalami penurunan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang cukup besar selama 2009. Perseroan juga mencatatkan kerugian selama periode tersebut.
Selama 2009, EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp 107,3 miliar atau turun 88 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, kerugian bersih tercatat Rp 1,73 triliun dibanding periode sama 2008 dengan rugi Rp 35 miliar.

Penjualan bersih perseroan juga turun menjadi Rp 1,44 triliun dari sebelumnya Rp 1,85 triliun.
Siaran pers Energi Mega Persada yang diterima VIVAnews di Jakarta, Rabu 31 Maret 2010 menyebutkan, penurunan itu dipicu realisasi harga jual minyak dan gas yang lebih rendah. Selain itu, beban keuangan meningkat, meski beban pokok penjualan tidak banyak berubah dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun 2009 merefleksikan periode yang penuh tantangan dan diwarnai dengan lambatnya perbaikan kinerja operasional karena kejatuhan harga minyak," kata Direktur Utama Energi Mega Imam Agustino dalam siaran pers itu.

Menurut dia, Energi Mega mengalami penurunan harga jual minyak sebesar 38 persen dari tahun sebelumnya. Akibatnya, perseroan membukukan kenaikan beban keuangan sebesar 102 persen menjadi Rp 1,28 triliun.

"Salah satu prioritas perseroan adalah menurunkan utang dan beban keuangan perusahaan," ujarnya.

Fasilitas kredit US$ 450 juta yang diatur Credit Suisse diperoleh perseroan di tengah krisis finansial global yang melanda pada akhir 2008.
"Kami juga telah merampungkan proses penawaran umum terbatas atau rights issue pada Februari 2010 yang menghasilkan tambahan dana US$ 519 juta," tuturnya.

Energi Mega menggunakan dana hasil rights issue itu melunasi utang sebesar US$ 250 juta, sehingga mampu memperbaiki rasio ketersediaan modal atas utang (debt to equity ratio/DER) dari 1,8 kali menjadi 0,42 kali.
Selain itu, Energi Mega mampu meningkatkan produksi sebesar lima persen, meski alokasi belanja modal turun. Perseroan telah mengeluarkan belanja modal sebesar US$ 53 juta selama 2009 atau lebih rendah dibanding 2008 yang mencapai US$ 198 juta.

No comments:

Post a Comment