Monday, May 3, 2010

UNSP Raih Laba Rp64,413 Miliar di Q1 2010 naik 149% YoY

PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) pada kuartal I-2010 membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih sebesar 20,27% dan 149% YoY atau menjadi Rp552,8 miliar dan Rp64,4 miliar.
Manajemen menargetkan pendapatan pada tahun 2010 naik 26% YoY menjadi Rp2,9 triliun.
“Kenaikan pendapatan ini dikarenakan terjadinya kenaikan penjualan karet 87,16% menjadi Rp224.95 miliar, CPO 17,3% menjadi Rp414,95 miliar, dan tandan buah segar 9,2% menjadi Rp49,9 miliar,” ujar Samuel Securities dalam ulasan risetnya, Senin (3/5).
Kenaikan laba bersih didukung oleh keuntungan kurs sebesar Rp46,5 miliar di kuartal I-2010 dari periode yang sama 2009 yang rugi Rp140,97 miliar). “Namun, pendapatan dan laba bersih kuartal I-2010 serta target pendapatan 2010 di bawah estimasi pasar. Kami pun merekomendasikan hold untuk saham UNSP ini,” tukas Samuel
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) membukukan laba bersih Rp64,413 miliar pada kuartal pertama 2010 dibandingkan pada periode sama sebelumnya merugi Rp129,961 miliar.
Kenaikan laba bersih ini didukung kenaikan penjualan bersih dari Rp459,628 miliar pada kuartal pertama 2009 menjadi Rp552,871 miliar pada kuartal pertama 2010. Beban pokok penjualan naik 6,4% dari Rp313,452 miliar pada kuartal pertama 2009 menjadi Rp333,807 miliar pada kuartal pertama 2010.
Laba kotor perseroan naik 49% dari Rp146,175 miliar pada kuartal pertama 2009 menjadi Rp219,064 miliar pada kuartal pertama 2010. Perseroan juga mendapatkan keuntungan dari kurs sebesar Rp45,528 miliar pada kuartal pertama 2010, sebelumnya perseroan rugi kurs Rp140,968 miliar pada kuartal pertama 2009.
Namun, penghasilan bunga turun 49% dari Rp1,5 miliar pada kuartal pertama 2009 menjadi Rp765 juta pada kuartal pertama 2010. Jumlah kewajiban dan ekuitas perseroan naik 162% dari Rp4,754 triliun pada kuartal pertama 2009 menjadi Rp12,463 triliun pada kuartal pertama 2010.

JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 64,4 miliar pada kuartal satu 2010. Kondisi ini kontras dengan rugi bersih Rp 129,9 miliar yang diderita perusahaan perkebunan ini pada periode sama 2009.
Pencapaian ini ditopang oleh pendapatan UNSP yang meningkat 20,27% menjadi Rp 552,8 miliar. Pemicunya adalah membaiknya penjualan karet dan kelapa sawit.
Penjualan karet UNSP pada tiga bulan pertama tahun ini melonjak 87,16% dari Rp 120,19 miliar menjadi Rp 224,95 miliar. Sementara, penjualan minyak sawit mentah (CPO) meningkat 17,3% menjadi Rp 414,95 miliar. Kemudian, penjualan tandan buah segar UNSP naik 9,2% menjadi Rp 49,9 miliar.
"Kenaikan produksi akibat adanya lahan baru yang sudah menghasilkan, juga menjadi penopang perbaikan kinerja," kata Harry M. Nadir, Direktur Keuangan UNSP, kepada KONTAN, kemarin. Tapi, dia tidak menyebutkan jumlah kenaikan produksinya.
Di sisi lain, UNSP mencatatkan laba usaha sebesar Rp 151,3 miliar atau meningkat 40,3% dari kuartal satu 2009. Namun, beban usahanya membengkak 78,80% menjadi Rp 67,75 miliar. UNSP juga membukukan laba kurs Rp 46,5 miliar. Padahal, periode sebelumnya., mereka menderita rugi kurs mencapai Rp 140,97 miliar.
Sekedar tambahan informasi, manajemen UNSP menargetkan jika produksinya sesuai target, pendapatannya tahun ini bisa mencapai Rp 2,9 triliun. Target produksi CPO yang ingin diraih sebanyak 400.000 ton atau meningkat 45% dari produksi tahun lalu sebesar 275.000 ton.
Sedangkan produksi tandan buah segar (TBS) ditargetkan naik dari 1,15 juta ton menjadi 1,6 juta ton. Begitu pula dengan produksi karet, akan digenjot dari 21.700 ton menjadi 21.800 ton. Target ini akan tercapai jika UNSP berhasil mengakuisisi aset-aset Grup Domba Mas.

No comments:

Post a Comment