Monday, May 31, 2010

Saham CPO Kian Mengkilat

INILAH,COM, Jakarta - Kinerja emiten sawit, tahun ini diperkirakan semakin kinclong. Makanya tiga saham jagoan di sektor ini, yakni AALI, LSIP dan UNSP mendapat rekomendasi beli.
Data yang dirilis oleh Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), benar-benar melegakan. Volume ekspor CPO dan produk turunannya, sepanjang empat bulan I-2010, tercatat mencapai 4,65 juta ton. Lumayan, naik sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 4,61 juta ton.
Para analis optimistis, angka ekspor ini akan terus meningkat, terutama pada triwulan III dan IV. Mereka memprediksi permintaan CPO dan turunannya di tahun ini akan naik sekitar 10% hingga 12%.
“Permintaan terbanyak tetap akan didominasi India, Eropa dan China,” kata satu analis dari perusahaan sekuritas asing. Sesuai hukum supply and demand, harganya pun diprediksi akan menguat hingga menembus US$820 per ton. “Makanya, menurut saya, black campaign yang diserukan Greenpeace tak memengaruhi bisnis sawit secara signifikan,” tambahnya.
Lantas bagaimana dengan dampak krisis Eropa yang akan mendorong turunnya permintaan? Tenang, ini pun tidak terlalu membahayakan. Sebab, penurunan permintaan dari Benua Hijau, dipastikan akan tertutupi oleh naiknya permintaan dari China dan India.
India dan China diproyeksikan akan menjadi motor pertumbuhan konsumsi CPO sebesar 4,7% menjadi 47,5 juta ton. Konsumsi India, diperkirakan mencapai 7 juta ton atau naik 2,9%. Sementara itu, konsumsi China diprediksikan meningkat 4,8% menjadi 6,5 juta ton.
Itu sebabnya, saham-saham CPO masih mendapat rekomendasi beli. Pilihan utama para analis jatuh pada AALI, perusahaan yang memiliki kebun paling luas. Saham ini dipilih lantaran memiliki fundamental yang paling bagus dan utangnya relatif rendah. Saham yang pada pekan lalu di tutup pada harga Rp19.200 (27/5) ini, hingga akhir tahun berpotensi menuju level Rp25.300.
Pilihan berikutnya jatuh pada efek terbitan PT London Sumatera Indonesia (LSIP). Emiten ini di 2010 diprediksikan akan membukukan pendapatan Rp3,8 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp847 miliar. Dengan kinerja tersebut, sahamnya berpotensi menguat ke tataran Rp10.500.
Lantas bagaimana dengan saham PT Bakrie Sumatera Plantations? Karena pekan lalu telah mengalami koreksi yang cukup dalam dan baru mampu rebound ke level Rp365, saham berkode UNSP ini juga mendapat rekomendasi buy dengan target harga Rp470. [mdr]

No comments:

Post a Comment