Wednesday, February 3, 2010

Right Issue Bakrie Sumatera Rp4,96 T Disetujui

JAKARTA - PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) telah mendapatkan izin dari pemegang saham untuk merealisasikan rencana right issue-nya dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini.

"Pemegang saham menyetuji rencana perseroan untuk menambah modal sahamnya," kata Direktur Utama UNSP Ambono Janurianto usai RUPSLB di Hotel Nikko, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (2/2/2010).

Perseroan menawarkan saham dalam mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 9,454 miliar saham dengan nilai nominal Rp100. Setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp525 dengan total Rp4,963 triliun yang berasal dari saham portepel. Setiap pemegang saham mempunyai lima HMETD untuk membeli lima saham baru yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp525.

Pada setiap 15 saham baru hasil pelaksanaan HMETD tersebut, melekat satu waran seri II yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham perseroan. Perseroan juga menerbitkan 630.316.155 waran seri II. Setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp530 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp334.067.562.150. Setiap satu waran seri II berhak membeli satu saham baru pada harga pelaksanaannya.

Dari dana right issue sebesar Rp4,963 triliun, sebesar 64,98 persen atau Rp3,160 triliun akan digunakan untuk peningkatan modal pada anak perusahaan tertentu untuk melakukan akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet serta pengolahan oleochemical.

Kedua, sebesar 25,56 persen atau sekira Rp1,24 triliun akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan terutama terkait bisnis hulu seperti perkebunan. Ketiga, sekira 9,46 persen atau sekira Rp460 miliar akan digunakan untuk tambahan modal.

"Tidak seluruhnya dana hasil right issue kami gunakan untuk akuisisi. Kami juga mengalokasikan dana hasil right issue ini untuk pengembangan usaha perseroan, terutama yang terkait dengan bisnis hulu dan juga untuk tambahan modal kerja perseroan. Untuk keduanya kita alokasikan sekira Rp1,71 triliun," jelasnya.

Sedangkan waran seri II senilai Rp334 miliar akan digunakan perseroan sebagai cadangan dana untuk pelunasan obligasi senior secured notes yang akan jatuh tempo pada 1 November 2011. Standby buyer pada penawaran umum terbatas ini adalah PT Danatama Makmur.

Untuk right issue ini, tanggal efektif dari Bapepam pada 2 Februari, pencatatan dalan daftar pemegang saham yang berhak atas HMETD (record date) 12 Februari, distribusi HMETD 15 Februari, pencatatan HMETD dan waran seri II di BEI 16 Februari, perdagangan dan pelaksanaan HMETD 16-22 Februari, pembayaran teakhir 24 Februari, serta tanggal penjatahan 25 Februari.

Selain meminta izin untuk tambahan modal melalui right issue, RUPSLB juga mengagendakan perubahan anggaran dasar terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor perseroan tersebut. RUPSLB juga akan memberi persetujuan untuk melaksanakan transaksi material sehubungan dengan rencana perseroan untuk melakukan akuisisi senilai Rp2,06 triliun.

Akuisisi tersebut melalui anak perseroan, yaitu PT Nibung Arthamulia untuk melakukan akuisisi atas saham-saham dalam PT Domas Agrointi Prima, PT Sawitmas Agro Perkasa, PT Sarana Industama Perkasa, PT Flora Sawita Chemindo, PT Domas Agrointi Perkasa dan PT Domas Sawitinti Perdana, serta melalui PT Grahadura Leidungprima untuk mengakuisisi saham-saham PT Monrad Intan Barakat, PT Julang Oca Permana dan PT Citalaras Cipta Indonesia.
(css)

No comments:

Post a Comment